Abd. Kadir 431 DIRASAT ISLAMIYAH.

432 Dirasat Islamiyah Nama puteranya termuda dan paling dicintai, Abdullah terpilih melalui undian itu. Orang Quraysh tidak suka dengan kurban yang berupa manusia, tetapi kurban itu harus tetap dijalankan dengan menggantinya binatang ternak. Abdullah yang akan dikurbankan itu kemudian ditaksir sepadan dengan harga kurban seratus unta. F. Kelahiran Nabi Muhammad Pasca pengurbanan seratus unta itu Abdullah dibawa oleh ayahnya Abd Muthalib menyambangi keluarganya dan ziarah ke pusara neneknya –Salma bin Amr yang juga ibunya Abd Muthalib- di Madinah. Di tempat ini Abdullah bertemu dengan seorang wanita bernama Aminah dan ia menikahinya. Abdullah dan Aminah hidup rukun penuh sakinah mawaddah dan rahmah dan ia mencukupi nafkah keluarganya dengan melakukan perdagangan ke Syria. Namun sepulangnya dari Syria Abdullah jatuh sakit sampai akhirnya ajal menjemputnya di saat Amina mulai kehamilan putera pertamanya –Muhammad- dalam usia tiga bulan. Sejarah kehidupan putera ini –Muhammd- disampaikan dari mulut ke mulut sampai akhirnya para ahli sejarah membukukannya dalam bentuk sirah bio- grafi. Muhammad kecil pernah disusukan kepada Tsuwaibah al Aslamiyah dan ia pula pernah hidup di badiah pedesaan dalam asuhan Halimah al Sa’diyah. Ketika usianya masih enam tahun ibunya meninggal dunia dan asuhan Muhammad berpindah ke kakeknya Abd Muthallib. Tidak lama dalam asuhan kakeknya ia- pun ditinggalkannya, karena kakeknya meninggal dunia.

H. Abd. Kadir 433

Dan Abu Thalib pamannya, saudara kadung Abdullah yang mengambil tanggung jawab pengasuhannya. Kehidupan Abu Thalib sebagai penggembala kambing dibantu oleh Muhammad sampai akhirnya Muhammad mendapat pekerjaan baru, dipercaya oleh Khadijah bangswan Mekah untuk menjalankan perdagangannya bersama Maysarah ke Syria. Kepercayaan ini tidak disia- siakan oleh Muhammad dan ia bersama Maysarah pulang ke Mekah dengan keuntungan besar. Sebagai pemuda yang dipercaya oleh Khadijah sebenarnya ia dipercaya pula oleh masyakat Quraisy, sehingga ia mendapatkan julukan al Amin. Ketika terjadi peristiwa jatuhnya Hajar Aswad dari tempatnya di Ka’bah karena terbawa arus banjir, semua kabilah berselisih pendapat tentang orang yang berhak menempatkan kembali Hajar Aswad itu ke tempatnya semula. Perselisihan itu menyebabkan penempatan kembali Hajar Aswad di sudut Yamani tenggara Ka’bah tertunda pada keesokan harinya dengan ketentuan bahwa orang pertama masuk Ka’bah adalah orang yang berhak menempatkan kembali Hajar Aswad ke tempatnya semula. Pada hari yang ditetapkan itu Muhammad adalah orang pertama masuk Ka’bah dan berhak untuk menempatkan Hajar Aswad itu. Namun sifat-sifat terpuji yang ada pada dirinya menuntunnya untuk berbuat adil di hadapan penduduk Mekah. Diletakanlah Hajar Aswad ini di atas selendangnya dan setiap kepala suku diberi hak untuk memegang pucuk-pucuk selendang itu dan secara ber- sama-sama mereka mengangkatnya ke atas mendekati tempatnya di sisi Ka’bah. Setelah dekat dengan tempat- 434 Dirasat Islamiyah nya Muhammad lah yang memindahkannya dari selen- dang ke tempatnya semula. Menjelang usianya yang keempatpuluh Muham- mad mulai senang melakukan takhannus mencari ke- baikan dengan cara uzlah ke Gua Hira. Dan akhirnya di Gua itu Muhammad bertemu dengan Malaikat Jibril yang menurunkan wahyu lima ayat pertama Surat al Alaq. Turunnya wahyu itu sebagai pertanda bahwa Muhammad diangkat menjadi nabi dan rasul. G. Dakwah Nabi Muhammad Sebagai rasul ia menyampaikan risalah islamiyah kepada keluarga dekatnya, dan Khadijah adalah orang pertama yang merima dakwah itu dan meyakini kebena- ran kerasulan Nabi. Dari kalangan anak-anak dakwah itu diterima dengan penuh keyakinan oleh Ali bin Abi Tha- lib -anak pamannya-, sedangkan dari kalangan dewasa adalah Abu Bakar. Dakwah yang disampaikan oleh Nabi itu masih beredar dalam kalangan terbatas dari keluarga dekatnya. Nabi mengumpulkan sanak kerabatnya dan menyampai- kan dakwahnya di hadapan mereka. Namun sambutan yang diberikan oleh Abu Lahab -saudara kandung ayah- nya- bersifat negatif. sampai akhirnya turun ayat: ﲔﻛﺮﺸﳌا ﻦﻋ ضﺮﻋأو ﻮﻫ ﻻإ ﻪﻟإ ﻻ ﻚﺑر ﻦﻣ ﻚﻴﻟإ ﻲﺣوأ ﺎﻣ ﻊﺒﺗا Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu dari Tuhanmu; tidak ada Tuhan selain Dia; dan berpaling- lah dari orang-orang musyrik. QS: al An’am6:106.