Abd. Kadir 217 DIRASAT ISLAMIYAH.

218 Dirasat Islamiyah 1. Qaramithah 3. Assasin Hasyasyin 2. Fathimiah 4. Druz Penganut sekte-sekte ini menyebar disekitar dua puluh negara termasuk Afganistan, India, Iran, Pakistan, Syiria, Libanon, Yunani, Inggris, Amerika Utara, Cina dan Uni Sovyet dalam jumlah yang tidak terlalu besar. 3. Itsna ‘Asyariah Nama Itsna ‘Asyariah merupakan hasil penis- batan kepada dua belas imam yang mereka percayai. Imam Muhammad al-Mahdi meru- pakan imam ke dua belas bagi mereka dan dipercayai bahwa kelak di akhir zaman al-Mahdi akan kembali ke dunia sebagai ratu adil. Menurut kelompok ini para imam itu adalah: 1. Ali bin Abi Thalib al-Murtadha 7. Musa al-Kadhim 2. Hasan bin Ali al- Mujtaba 8. Ali al-Ridla 3. Husin bin Ali al- Syahid 9. Muhammad al- Jawwad 4. Ali Zainal Abidin al-Sajjad 10. Ali al-Hadi 5. Muhammad al- Baqir 11. Hassan al-Askari 6. Ja’afar al-Sadiq 12. Muhamad al- Mahdi al- Muntadhor

H. Abd. Kadir 219

Aliran Syiah ini menjadi madzhab resmi di negara Iran sampai saat ini dan tersebar di Iran, Irak, Lebanon, India, Pakistan dan bahkan di Arab Saudi serta negara-negara Teluk. Lima ajaran pokok Syi’ah ini yang disebut dengan Ushuludiin, yaitu: 1. Tauhid 4. Ma’ad hari pembalasan 2. Keadilan 5. Imamah kepemimpinan 3. Nubuwwah kenabian Doktrin penting dalam kelompok Syi’ah Itsna ‘Asyariah adalah imamah, yaitu sosok pem- bimbing manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Tanpa imamah manusia akan tersesat hidupnya dan tidak akan mencapai kebahagiaan. Kelompok ini pun memperkenalkan konsep taqiyah, dalam arti mengatakan atau melakukan suatu perbuatan yang berlawanan dengan apa yang diyakini demi menjaga keselamatan dan kehormatan diri, harta, atau nyawanya. Taqiyah merupakan suatu kewajiban ajaran ini hanya boleh dilakukan dalam keadaan terpaksa dan tidak boleh dilakukan untuk sesuatu yang menimbulkan kerusakan dan fitnah dalam agama atau umat Islam. 4. Zaidiyah Kelompok Zaidiyah adalah pengikut Zaid bin Ali Zainal Abidin bin Husin bin Ali bin Abi Thalib 220 Dirasat Islamiyah sebagai imam kelima. Syiah Zaidiyah identik dengan pemberontakan yang mereka lakukan terhadap Dinasti Umayyah karena sikap keras- nya. Menurut keyakinan mereka bahwa untuk menegakkan kebenaran diperlukan pemberon- takan bersenjata. Pendapat mereka lebih mode- rat, tidak taassub fanatik terhadap Ali, walau- pun mereka berpendapat pula bahwa Ali lebih berhak dari pada khalifah sebelumnya. Pendapat mereka dalam hal kepemimpinan bahwa Nabi hanya menentukan ciri-ciri orang yang berhak menjadi imam dan menunjuk nama maupun personalnya. Imam haruslah memiliki syarat-syarat: a. Berasal dari ahl al-bait, baik dari keturunan Hasan maupun Husain b. Memiliki kemampuan untuk mengangkat senjata sebagai upaya mempertahankan diri atau menyerang. c. Memiliki intelektualitas yang tinggi. d. Menolak kemaksuman terpelihara dari per- buatan jahat imam dan memunculkan istilah imamat al-mafdhul imam yang utama. e. Dua imam pada masa yang sama dapat diterima asalkan tidak dalam daerah yang sama. f. Menolak nikah muth’ah kawin kontrak, berbeda dengan sekte-sekte Syiah lain yang memperbolehkannya.