Abd. Kadir 103 DIRASAT ISLAMIYAH.

104 Dirasat Islamiyah Dan Kami turunkan kepadamu al Qur-an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memi- kirkan. QS:al Nahl:16:44. َﻪﱠﻠﻟا ﱠنِإ َﻪﱠﻠﻟا اﻮُﻘﱠـﺗاَو اﻮُﻬَـﺘْـﻧﺎَﻓ ُﻪْﻨَﻋ ْﻢُﻛﺎَﻬَـﻧ ﺎَﻣَو ُﻩوُﺬُﺨَﻓ ُلﻮُﺳﱠﺮﻟا ُﻢُﻛﺎَﺗآ ﺎَﻣَو ِبﺎَﻘِﻌْﻟا ُﺪﻳِﺪَﺷ Dan apa yang telah Rasul sampaikan kepadamu maka hendaklah kamu menerimanya, dan apa yang telah Rasul mencegahmu maka hendaklah kamu menghin- darinya. QS: al Hasyr:59:7. Sebagian ulama yang berpendapat bahwa sunah berdiri sendiri sebagai dalil hukum dengan mengemu- kakan alasan: keharaman makan daging keledai ternak, binatang yang mempunyai belalai dan seorang laki-laki menikahi seorang wanita bersama tantenya. Masalah- masalah yang tidak dijelaskan dalam al Qur-an ini terdapat dalam hadits Nabi. Hubungan antara hadits dan al Qur-an sangat integral; keduanya tidak dapat dipisahkan, karena keduanya berdasarkan wahyu yang datang dari Allah swt kepada Nabi untuk disampaikan kepada umatnya, hanya proses penyampaiannya dan periwayatannya yang berbeda. Sunnah mempunyai peran yang utama yakni menjelaskan al Qur-an baik secara eksplisit atau implisit, sehingga tidak ada kontradiksi antara satu dengan lain.

H. Abd. Kadir 105

I. Fungsi Hadits Kaum muslimin menganggap hadits sebagai bagian yang sangat penting untuk menjelaskan al Qur-an. Allah menurunkan al Qur-an bagi umat manusia supaya dapat dipahami dan diimplementasikan dalam kehidupannya sehari-hari. Namun al Qur-an memberi ruang kepada hadits untuk menjelaskan kandungan dan cara-cara me- laksanakan ajaran yang terdapat di dalamnya, karena sebagian isinya masih mujmal global dan memerlukan penjelasan melalui hadits-haditsnya. Fungsi hadits Nabi sebagai penjelas bayanal Qur-an itu bermacam-macam. Fungsi haditssunah sebagai penjelas terhadap al-Qur an mengindikasikan teks al-Quran sebagai pokok asal yang dijelaskan, sedang haditssunah sebagai penjelastafsir. Walaupun al Qur-an sudah lengkap, tetapi kandungan- nya bersifat global dan memerlukan penjelasan secara rinci dari haditssunah. 1. Bayan Taqrir Bayan al taqrir disebut juga dengan bayan al takid dan bayan al itsbat, bayan al muwafiq li al nas al kitab. Hal ini disebabkan maksud hadits-hadits itu searah sesuai dengan nas al Qur-an. Bayan ini mene- tapkan dan memperkuat apa yang telah diterangkan di dalam al Qur-an. Fungsi hadits sebagai penguat taqrirta’kid ketera- ngan al Qur-an dalam arti fungsi itu memberikan penjelasan lebih lanjutan dan menguatkan informasi dalam al Qur-an, seperti hadits tentang shalat, zakat, puasa, dan haji. Hadits yang berhubungan dengan 106 Dirasat Islamiyah masalah tersebut berfungsi memperkuat keterangan al Qur-an. ْﻠَـﻓ َﺮْﻬﱠﺸﻟا ُﻢُﻜْﻨِﻣ َﺪِﻬَﺷ ُﻪْﻤُﺼَﻴ ﻦﻤﻓ Maka barangsiapa yang menyaksikan bulan, hendak- lah ia berpuasa.... QS:al Baqarah:2: 185. Waktutanggal pelaksanaan puasa sebagaimana dike- hendaki oleh ayat itu belum jelas; kemudian ayat al Qur-an itu ditaqrir oleh suatu contoh hadits yang diriwayatkan Muslim dari Ibn Umar: َﺈﻓﺫ إو اﻮﻣﻮﺼﻓ لﻼﳍا ﻢﺘﻳأر ا ﺫ اوﺮﻄﻓﺄﻓ ﻩﻮﻤﺘﻳأر ا ﻢﻠﺴﻣ ﻩاور Apabila kalian melihat ruyah bulan, maka berpuasa- lah, apabila melihat ruyahnya maka berbukalah. HR. Muslim. Dengan hadits ini maka pelaksanaan puasa ramadlan itu menjadi jelas, yaitu dimulai ketika terbitnya hilal bulan ramadlan dan diakhiri ketika terbitnya hilal bulan Syawal. Ayat tentang wudlu, berbunyi: ْﻳَأَو ْﻢُﻜَﻫﻮُﺟُو اﻮُﻠِﺴْﻏﺎَﻓ ِة َﻼﱠﺼﻟا َﱃِإ ْﻢُﺘْﻤُﻗ اَذِإ اﻮُﻨَﻣَآ َﻦﻳِﺬﱠﻟا ﺎﻬﱡﻳَأ ﺎَﻳ َﱃِإ ْﻢُﻜَﻳِﺪ ِْﲔَـﺒْﻌَﻜْﻟا َﱃِإ ْﻢُﻜَﻠُﺟْرَأَو ْﻢُﻜِﺳوُءُﺮِﺑ اﻮُﺤَﺴْﻣاَو ِﻖِﻓاَﺮَﻤْﻟا Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah muka dan tangan- mu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan