Abd. Kadir 117 DIRASAT ISLAMIYAH.

118 Dirasat Islamiyah rumah al Arqam bait al Arqam dan shahabat yang lain. Setelah hijrah ke kota Madinah berbagai majlis ilmu bukan hanya diadakan di masjid tetapi juga di rumah-rumah, termasuk pertemuan khusus untuk kaum wanita. Pada majlis-majlis inilah para shahabat menerima hadits Nabi, kemudian para shahabat mempelajari dan mengulanginya serta menghafalnya. 4 Selain itu Nabi juga mengirimkan guru dan katib ke berbagai wilayah di luar kota Madinah. Hal ini didorong sabda Nabi: ُﻦْﺑ ُﻞْﻴَﻀُﻓ ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ ٍﺪﻴِﻌَﺳ ُﻦْﺑ َﲕَْﳛ ِﲏَﺛﱠﺪَﺣ ِﻪﱠﻠﻟا ِﺪْﺒَﻋ ُﻦْﺑ ﱡﻲِﻠَﻋ ﺎَﻨَـﺛّﺪَﺣ َﻢُﻬْـﻨَﻋ ُﻪﱠﻠﻟا َﻲِﺿَر ٍسﺎﱠﺒَﻋ ِﻦْﺑا ْﻦَﻋ ُﺔَﻣِﺮْﻜِﻋ ﺎَﻨَـﺛﱠﺪَﺣ َناَوْﺰَﻏ ِﻪﱠﻠﻟا َلﻮُﺳَر ﱠنَأ ْﺤﱠﻨﻟا َمْﻮَـﻳ َسﺎﱠﻨﻟا َﺐَﻄَﺧ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪﱠﻠﻟا ﻰﱠﻠَﺻ ُسﺎﱠﻨﻟا ﺎَﻬﱡـﻳَأ ﺎَﻳ َلﺎَﻘَـﻓ ِﺮ َلﺎَﻗ ٌماَﺮَﺣ ٌﺪَﻠَـﺑ اﻮُﻟﺎَﻗ اَﺬَﻫ ٍﺪَﻠَـﺑ ﱡيَﺄَﻓ َلﺎَﻗ ٌماَﺮَﺣ ٌمْﻮَـﻳ اﻮُﻟﺎَﻗ اَﺬَﻫ ٍمْﻮَـﻳ ﱡيَأ ْﻢُﻜَﻟاَﻮْﻣَأَو ْﻢُﻛَءﺎَﻣِد ﱠنِﺈَﻓ َلﺎَﻗ ٌماَﺮَﺣ ٌﺮْﻬَﺷ اﻮُﻟﺎَﻗ اَﺬَﻫ ٍﺮْﻬَﺷ ﱡيَﺄَﻓ ُﺤَﻛ ٌماَﺮَﺣ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ ْﻢُﻜَﺿاَﺮْﻋَأَو ِﰲ اَﺬَﻫ ْﻢُﻛِﺪَﻠَـﺑ ِﰲ اَﺬَﻫ ْﻢُﻜِﻣْﻮَـﻳ ِﺔَﻣْﺮ ﱠﻢُﻬﱠﻠﻟا ُﺖْﻐﱠﻠَـﺑ ْﻞَﻫ ﱠﻢُﻬﱠﻠﻟا َلﺎَﻘَـﻓ ُﻪَﺳْأَر َﻊَﻓَر ﱠُﰒ اًراَﺮِﻣ ﺎَﻫَدﺎَﻋَﺄَﻓ اَﺬَﻫ ْﻢُﻛِﺮْﻬَﺷ ِﻩِﺪَﻴِﺑ ﻲِﺴْﻔَـﻧ يِﺬﱠﻟاَﻮَـﻓ ﺎَﻤُﻬْـﻨَﻋ ُﻪﱠﻠﻟا َﻲِﺿَر ٍسﺎﱠﺒَﻋ ُﻦْﺑا َلﺎَﻗ ُﺖْﻐﱠﻠَـﺑ ْﻞَﻫ َﻟ ﺎَﻬﱠـﻧِإ اًرﺎﱠﻔُﻛ يِﺪْﻌَـﺑ اﻮُﻌِﺟْﺮَـﺗ َﻻ َﺐِﺋﺎَﻐْﻟا ُﺪِﻫﺎﱠﺸﻟا ْﻎِﻠْﺒُﻴْﻠَـﻓ ِﻪِﺘﱠﻣُأ َﱃِإ ُﻪُﺘﱠﻴِﺻَﻮ ٍﺾْﻌَـﺑ َبﺎَﻗِر ْﻢُﻜُﻀْﻌَـﺑ ُبِﺮْﻀَﻳ يرﺎﺨﺒﻟا ﻩاور 4 Syuhudi Ismail, Pengantar Ilmu Hadits, Bandung: Angkasa, 1991 hlm. 83.

H. Abd. Kadir 119

Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah, telah menceritakan kepada saya Yahya bin Said, telah menceritakan kepada kami Fudhail bin Ghoz- wan, telah menceritakan kepada kami Ikrimah dari Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah saw menyam- paikan khuthbah pada hari Nahar, beliau bertanya: Wahai sekalian manuisa, hari apakah ini? Mereka menjawab: Hari ini hari haram suci. Beliau bertanya lagi: Negeri apakah ini?. Mereka menja- wab: Ini negeri tanah haram suci. Beliau bertanya lagi: Bulan apakah ini?. Mereka men- jawab: Ini bulan haram suci. Beliau bersabda: Sesungguhnya darah kalian, harta-harta kalian dan kehormatan kalian, haram atas kalian sebagaimana haramnya hari kalian ini di negeri kalian ini dan pada bulan kalian ini. Beliau mengulang kalimat- nya ini berulang-ulang lalu setelah itu beliau mengangkat kepalanya seraya berkata: Ya Allah, apakah aku sudah sampaikan?, Ya Allah, apakah aku sudah sampaikan?. Ibnu Abbas ra berkata: Maka demi Dzat yang jiwaku berada di tangan- Nya, sungguh itu suatu wasiat beliau untuk ummat- nya. Sabda beliau selanjutnya: Maka hendaklah yang menyaksikan menyampaikannya kepada yang tidak hadir, dan janganlah kalian kembali menjadi kafir sepeninggalku, kalian saling memukul tengkuk kalian satu sama lain saling membunuh. HR Bukhari. Penyampaian berita dari Nabi merupakan suatu tradisi yang berjalan di kalangan shahabat. Delegasi 120 Dirasat Islamiyah shahabat yang datang ke Kota Madinah untuk mengikuti majlis Nabi diperintahkan untuk menga- jarkan kepada masyarakat lainnya, seperti Malik bin Huwairits ditugasi oleh Nabi mengajar pada kaumnya. Tugas ini tetap diemban hingga jauh sesudah Nabi wafat. Dengan metode resital Nabi mengajarkan hadits secara lisan kepada para shahabat supaya shahabat secara mudah menghafalnya dan memahami arti- nya dengan mengulangi hal-hal penting sampai tiga kali. Sesudah mengajari shahabat, biasanya Nabi mendengarkan lagi apa yang sudah mereka pela- jari. Ada beberapa cara yang ditempuh oleh Nabi dalam menyampaikan pesan dengan lisan ini, yaitu: Pertama, Nabi menyampaikan pesannya di hada- pan jama’ah. Dalam kesempatan semacam ini para shahabat banyak yang menghafalnya secara antu- sias. Namun demikian, forum seperti ini dihadiri shahabat secara bergantian, artinya jika sewaktu- waktu ia tak dapat hadir, maka ia berpesan kepada temannya yang hadir supaya menginformasikan hasilnya kepada yang tidak hadir. Dalam banyak kesempatan Nabi juga menyampaikan pesan haditsnya kepada shahabat tertentu, kemudian shahabat tersebut menyampaikan kepada shahabat yang lain. Hal ini terjadi karena secara teknis mediaalat komunikasi dan telekomunikasi belum berkembang sehingga mengharuskan menempuh strategi demikian. Strategi getuk tular estafet