Abd. Kadir 437 DIRASAT ISLAMIYAH.

438 Dirasat Islamiyah berhijrah ke Madinah ini disebut dengan Kaum Muha- jirin, sedangkan shahabat nabi yang menerima kedata- ngan Kaum Muhajirin disebut dengan Kaum Anshar. Mereka dipersaudarakan seagama oleh Nabi. Nabi mengikat persaudaraan Hamzah bin Abdul Muthalib dengan Zaid bekas sahayanya, Abu Bakar bersaudara dengan Kharija bin Zaid, dan Umar bin Khattab bersau- dara dengan Itban bin Malik Al-Khazraji. Kota Madinah yang dihuni paling sedikit oleh golongan: Bani Qainuqa’, Bani Quraidzah, Bani Nadzir, suku Aus dan Khazraj sejak lama merindukan pemimpin yang mampu mengayomi penduduk yang beragam suku dan agama itu. Kehadiran Nabi di Madinah sebagai pemimpin negara dan agama tampil sebagai sosok yang mampu melindungi semua penduduknya yang majemuk. Pijakan kebijakan Nabi dalam memimpin penduduk yang majemuk itu berdasar pada konsensus bersama yang tertuang dalam Shahifahwatsiqah Madinah Piagam Madinah. 1. Orang-orang Yahudi Bani Auf adalah satu umat dengan orang-orang mukmin. Bagi orang-orang Yahudi agama mereka dan bagi kaum muslimin agama mereka, termasuk pengikut-pengikut mereka dan diri mereka sendiri. Hal ini juga berlaku bagi orang-orang Yahudi selain Bani Auf; 2. Orang-orang Yahudi berkewajiban menanggung naf- kah mereka sendiri, begitu pula kaum muslimin; 3. Semua pihak harus saling membantu dalam meng- hadapi musuh yang hendak membatalkan piagam perjanjian ini;

H. Abd. Kadir 439

4. Mereka harus saling nasihat-menasihati, berbuat baik, dan tidak boleh berbuat jahat. 5. Siapapun tidak boleh berbuat jahat terhadap orang yang sudah terikat dengan perjanjian ini; 6. Wajib membantu orang yang dizalimi; 7. Orang-orang Yahudi harus sepakat dengan orang- orang mukmin ketika kaum muslimin terjun dalam kancah peperangan; 8. Yatsrib adalah kota yang dianggap suci oleh setiap orang yang menyetujui perjanjian ini; 9. Jika terjadi sesuatu ataupun perselisihan di antara orang-orang yang mengakui perjanjian ini, yang dikhawatirkan akan menimbulkan kerusakan, maka penyelesaiannya dikembalikan kepada Allah dan Muhammad saw.; 10. Orang-orang Quraisy tidak boleh mendapat perlin- dungan dan tidak boleh ditolong; 11. Mereka harus saling tolong-menolong dalam meng- hadapi orang yang hendak menyerang Yatsrib; 12. Perjanjian ini tidak boleh dilanggar, kecuali memang dia orang yang dhalim atau jahat. Piagam Madinah sebagai dokumen negara merupakan asas politik yang diletakan Nabi untuk mempersatukan masyarakat Madinah, terutama suku dan golongan yang berselisih antara lain: golongan Yahudi dan Bani Qainuqa’, Bani Nadhir dan Bani Quraidah. 440 Dirasat Islamiyah I. Perang Melawan Kabilah Quraisy Dua tahun Nabi tinggal di Madinah tantangan perang datang dari pihak Quraisy untuk melampiaskan rasa dendam dan kebencian sejak Nabi di Mekah. Perang itu kemudian terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 2 H.; bertepatan 5 Januari 623 M. di dekat sumber mata air milik seorang bernama Badar, sehingga perang ini pun disebut dengan Perang Badar. Dengan jumlah pasukan 313 orang Nabi memimpin pasukannya melawan pihak Quraisy dengan pasukan berjumlah 1000 orang yang dipimpin oleh Abu Jahal dan Abu Sufyan. Dalam perang yang dimenangkan oleh umat Islam itu menelan korban meninggal dunia sebanyak 14 orang muslim dan 70 orang pihak Quraisy termasuk Abu Jahal; dan 70 orang lainnya dari pasukan Quraisy menjadi tahanan pasukan muslim. Setiap orang tahanan dibebas- kan bilamana mereka mampu mengajar baca tulis Arab kepada 10 orang muslim yang masih buta huuruf. Na- mun akhirnya semua tahanan dibebaskan, sebagaimana disebutkan al Qur-an. ضﺮﻋ نوﺪﻳﺮﺗ ضرﻷا ﰲ ﻦﺨﺜﻳ ﱴﺣ ىﺮﺳأ ﻪﻟ نﻮﻜﻳ نأ ﱯﻨﻟ نﺎﻛ ﺎﻣ ﻢﻴﻜﺣ ﺰﻳﺰﻋ ﷲاو ةﺮﺧﻵا ﺪﻳﺮﻳ ﷲاو ﺎﻴﻧﺪﻟا Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawi sedangkan Allah menghendaki pahala akhirat untukmu. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. QS: al Anfal:8:67.