Pendekatan Kontekstual Kajian Teori

Karakteristik dalam proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual meliputi: a. Dalam CTL, pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada activing knowledge, artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari. b. Pembelajaran yang kontekstual adalah belajar dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru acquaring knowledge. c. Pemahaman pengetahuan understanding knowledge, artinya pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal, tetapi untuk dipahami dan diyakini. d. Mempraktikan pengetahuan dan pengalaman tersebut appling knowledge, artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan. e. Melakukan refleksi reflecting knowledge terhadap strategi pengembangan pengetahuan.

2.7 Strategi REACT

Strategi REACT merupakan suatu strategi pembelajaran kontekstual yang pertama kali dikembangkan di Amerika Serikat.Strategi REACT ini dikembangkan dengan mengacu pada paham konstruktivisme karena pembelajaran dengan menggunakan strategi ini menuntut mahasiswa untuk terlibat dalam bebagai aktivitas yang terus-menerus, berpikir dan menjelaskan penalaran mereka, mengetahui berbagai hubungan antara tema-tema dan konsep-konsep. Ada lima unsur dalam strategi REACT

a. Experiencingmengalami

Menyusun pengetahuan baru dengan berbagai pengalaman yang tersusun rapi dan terus menerus yang terjadi dalam kelas, inilah yang disebut dengan mengalami Crawford 2001: 5. Pengalaman-pengalaman yang terus-menerus di dalam kelas dapat berupa penggunaan manipulatif, dan aktivitas-aktivitas mahasiswa lainnya dalam menyelesaikan soal.

b. Applying mengaplikasikan

Mengaplikasikan adalah suatu strategi belajar dengan menempatkan konsep-konsep untuk digunakan Crawford 2001: 8. Konsep-konsep matematika digunakan pada saat mahasiswa melaksanakan aktivitas menyelesaikan masalah yang diberikan oleh dosen terutama untuk menyelasaikan soal-soal latihan atau tugas-tugas lainnya.

c. Cooperating bekerja sama

Crawford 2001: 11, kooperatif adalah belajar dalam konteks sharing, merespon, dan berkomunikasi dengan mahasiswa lainnya.

d. Transfering mentransfer

Hudojo 1998:102 menjelaskan bahwa transfer belajar berkenaan dengan adanya konsep dan teorema matematika yang telah diorganisasikan di dalam pikiran sehingga adanya konsep dan teorema ini dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Evans 1998:1 menambahkan pula bahwa transfer pembelajaran pada umumnya mengacu kepada penggunaan ide-ide dan pengetahuan yang dipelajari dalam suatu konteks yang lain. Menurut Crawford 2001: 14 mentransfer adalah penggunaan pengetahuan dalam konteks baru atau situasi baru, mahasiswa yang belajar dengan pemahaman juga dapat mentransfer pengetahuan.

2.8 Komunikasi Matematis

NCTM 2000 Odafe 2002: 486 mengemukakan bahwa komunikasi adalah satu bagian penting dari pendidikan matematika dan matematika, komunikasi merupakan suatu cara untuk membagikan gagasan-gagasan dan menjelaskan pemahaman. Menurut Baroody 1993: 118 paling sedikit ada dua alasan penting yang menjadikan komunikasi dalam pembelajaran matematika perlu menjadi fokus perhatian, yaitu: 1 matematika sebagai bahasa: matematika bukan hanya sebagai alat bantu berpikir, alat untuk menemukan pola, atau menyelesaikan masalah, tetapi juga matematika sebagai alat bantu yang baik untuk mengkomunikasikan macam-macam ide sehingga jelas, tepat, dan ringkas, dan 2 pembelajaran matematika sebagai aktivitas sosial: interaksi antar siswa, komunikasi mahasiswa dengan dosen dalam pembelajaran matematika merupakan bagian yang cukup penting untuk mengembangkan potensi mahasiswa. Melalui komunikasi mahasiswa dapat mengorganisasi dan mengkonsolidasi berpikir matematisnya dan juga siswa dapat mengeksplorasi ide-ide dalam matematika. Baroody 1993: 123 menguraikan bahwa pembelajaran harus dapat membantu siswa mengkomunikasikan ide matematika melalui lima aspek komunikasi yaitu representing representasi, listening mendengar, reading membaca, discussing diskusi dan writing menulis.

2.9 Keterampilan Proses

Menurut Soetardjo 1998: 2 proses atau keterampilan proses atau metode ilmiah yaitu merupakan bagian studi sains, dengan kata lain termasuk materi bidang studi yang harus dipelajari mahasiswa. Proses didefinisikan sebagai perangkat keterampilan kompleks yang digunakan ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah. Keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan pengembangan keterampilan –keterampilan intelektual, sosial dan fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang prinsipnya telah ada dalam diri mahasiswa.