Pembelajaran Tutor Sebaya Teori Pembelajaran

Suherman mengemukakan bahwa Tutor Sebaya adalah siswa yang pandai memberikan bantuan belajar kepada siswa yang kurang pandai. Bantuan tersebut dapat dilakukan teman- teman di luar sekolah. Mengingat bahwa siswa merupakan elemen pokok dalam pengajaran, yang pada akhirnya dapat mengubah tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu, maka siswa harus dijadikan sumber pertimbangan di dalam pemilihan sumber pengajaran.

4. Berpikir Kreatif

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, berpikir adalah menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu; sedangkan kreatif adalah memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan. Jadi berpikir kreatif adalah kemampuan akal untuk mempertimbangkan atau memutuskan dalam menciptakan atau membuat sesuatu. Berpikir kreatif adalah sebuah kebiasaan dari pikiran yang dilatih dengan memperhatikan intuisi, menghidupkan imajinasi, mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan baru, membuka sudut pandang dan membangkitkan ide-ide. Menurut Elaine Johnson 2009, berpikir kreatif membutuhkan ketekunan, disiplin diri, dan perhatian penuh, meliputi aktivitas mental seperti: a mengajukan pertanyaan, b mempertimbangkan informasi baru dan tidak lazim dengan pikiran terbuka, c membangun keterkaitan, khususnya di antara hal-hal yang berbeda, d menghubung-hubungkan berbagai hal dengan bebas, e menerapkan imajinasi pada setiap situasi untuk menghasilkan hal baru dan berbeda, f mendengarkan intuisi.

5. Pembelajaran GeoGebra

Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk membuat pembelajaran Aktif dan Kreatif. Di antara cara yang dapat dilakukan adalah dengan pembelajaran “Tutor Sebaya”, dimana pada alur pembelajaran ini melibatkan peserta yang telah memahami materipandai untuk membantu teman-temannya yang kurang mampubelum memahami materi. Hal ini diharapkan akan memotivasi peserta berlomba-lomba untuk menunjukkan kemampuannya di hadapan peserta yang lain. Secara umum, tujuan pembelajaran GeoGebra adalah berusaha mengaktifkan peserta dalam pembelajaran serta menjadikan peserta kreatif dalam belajar GeoGebra. Dalam pembelajaran, kreativitas peserta dapat terjadi dengan cara peserta terlibat aktif secara mental dan juga terlibat secara fisik. Potensi yang dimiliki peserta dikembangkan melalui berbagai faktor, salah satunya dengan menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif, memberi kesempatan kepada peserta untuk berpikir dan praktek. Dalam hal ini peserta diberi kesempatan untuk memikirkan konstruksi objek matematika, selanjutnya diberi kesempatan untuk mempraktekkan konstruksi tersebut di GeoGebra. Dengan mempertimbangkan berbagai hal yang telah dikemukakan di atas, maka dibuat alur pembelajaran sebagai berikut. a. Pertama-tama fasilitator melakukan perkenalan dalam rangka menciptakan suasana belajar yang kondusif. b. Fasilitator kemudian mengenalkan apa itu GeoGebra serta fasilitas-fasilitas yang dimiliki GeoGebra. c. Selanjutnya fasilitator mendemonstrasikan secara sekilas pemanfaatan beberapa dari fasilitas-fasilitas tersebut. Dalam hal ini fasilitator mendemonstrasikan bagaimana mengkonstruksi objek matematika menggunakan toolbar maupun menggunakan input bar. d. Fasilitator memberikan satu contoh mengkonstruksi bangun datar, pada contoh ini diberikan cara mengkonstruksi segitiga samasisi. Berikut konstruksi segitiga samasisi tersebut lihat gambar 2. Sebagai media pembelajaran di kelas, nantinya kedua lingkaran disembunyikan. Apabila titik-titik sudut yang ada pada segitiga digeser, maka segitiga tetap akan merupakan segitiga samasisi. Gambar 2 . Contoh konstruksi segitiga samasisi e. Peserta diberi tugas untuk membuat segitiga samasisi dengan konstruksi yang berbeda dari contoh yang telah diberikan fasilitator. f. Peserta yang telah selesai membuat segitiga samasisi dengan konstruksi yang berbeda diminta maju ke depan kelas untuk sharing dengan peserta yang lain. Berikut beberapa hasil konstruksi segitiga samasisi dari peserta.