Hipotesis, Variabel Penelitian, Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

3.4 Hasil Penelitian

a. Hipotesis pertama: ―Perangkat pembelajaran matematika melalui pendekatan

kontekstual dengan strategi REACT pada materi Dimensi Tiga memenuhi kriteria valid.‖ Nilai rata-rata validasi dari tim ahli untuk SAP sebesar 4,3, Buku Ajar 3,6, LKM 3,7 dan CD Pembelajaran 3,5. Rata-rata nilai validasi dari keempat perangkat pembelajaran tersebut adalah 3,78. Berdasarkan kriteria validator terhadap perangkat pembelajaran, maka perangkat pembelajaran yang sudah divalidasi oleh para tim ahli termasuk kriteria baik dan mendukung hipotesis bahwa perangkat pembelajaran matematika melalui pendekatan kontekstual dengan strategi REACT pada materi Dimensi Tiga valid sehingga dapat digunakan untuk uji coba penelitian. b. Hipotesis kedua: ―Pembelajaran matematika melalui pendekatan kontekstual dengan strategi REACT pada materi Dimensi Tiga dapat mengantarkan mahasiswa mencapai ketuntasan‖. Rerata komunikasi matematis mahasiswa kelas eksperimen adalah 86,61 melebihi 65, maka hasil belajar pada materi Dimensi Tiga dari mahasiswa yang memperoleh pembelajaran matematika dengan pengembangan perangkat pembelajaran matematika melalui pendekatan kontekstual dengan strategi REACT dapat mencapai kriteria ketuntasan belajar minimal. Minimal 75 peserta didik mencapai ketuntasan belajar. Dari uji ketuntasan minimal mengajar ini dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang akan digunakan merupakan perangkat pembelajaran yang efektif. c. Hipotesis ketiga: “Keterampilan proses berpengaruh terhadap peningkatan komunikasi matematis mahasiswa melalui pendekatan kontekstual dengan strategi REACT pada materi Dimensi Tiga‖. Pada anova output nilai F hitung = 125,393 dengan probabilitas Sig. sebesar 0,00 = 0 kurang dari 5 , maka H ditolak dan H 1 diterima. Hal ini berarti bahwa ada hubungan yang berarti antara keterampilan proses dengan kemampuan komunikasi matematis. Pada distribusi t signifikan aktifitas X 1 t hitung = 13,75 dengan probabilitas Sig sebesar 0,00 0,05 maka H diterima, artinya variabel keterampilan proses mempunyai hubungan linear terhadap kemampuan komunikasi matematis. Untuk melihat pengaruh atau kontribusi keterampilan proses X 1 terhadap komunikasi matematis Y dapat dilihat nilai R square koefisien determinasi, nilai R square sebesar 0,839 = 83,9 koefisien determinasi. Hal itu berarti 83,9 keterampilan proses peserta didik berpengaruh terhadap komunikasi matematis.

d. Hipotesis keempat: “Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara

mahasiswa kelas eksperimen dan kelas kontrol melalui pendekatan kontekstual dengan strategi REACT pada materi Dimensi Tiga‖. Pada kolom Levene’s tes for Equality of variances menunjukkan nilai F = 1,133 dan sig = 0,292 lebih dari 5 maka H diterima, artinya variansi kemampuan komunikasi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah homogen. Dengan memilih asumsi memiliki varians yang sama Equal Variances assumed diperoleh nilai sig 0,000 yang nilainya lebih kecil dari 5 , sehingga H ditolak. Disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rerata kemampuan komunikasi matematis kelas eksperimen adalah 86,61, sedangkan rerata kemampuan komunikasi matematis kelas kontrol adalah 56,83. Data yang diperoleh dari hasil belajar secara keseluruhan menunjukkan bahwa rata-rata gain ternormalisasi yang diperoleh sebesar 81,16 atau 0,81 . Dengan demikian, tafsiran peningkatan komunikasi matematis yang terjadi termasuk kategori tinggi.

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada penelitian, dapat disimpulkan bahwa: a. Menurut penilaian para ahli, pengembangan perangkat pembelajaran melalui pendekatan kontekstual dengan strategi REACT pada materi Dimensi Tiga sudah baik dan valid; b. Ketuntasan belajar mencapai 75, hal ini menunjukkan kenaikan hasil prestasi belajar mata kuliah Kapita Selekta Matematika; c. Keterampilan proses mahasiswa dalam pembelajaran melalui pendekatan kontekstual dengan menurut strategi REACT pada materi Dimensi Tiga sangat berpengaruh positif terhadap kemampuan komunikasi matematis; d. Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara mahasiswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol melalui pendekatan kontekstual dengan strategi REACT pada materi Dimensi Tiga. Daftar Pustaka Baroody, A. J. 1993. Problem Solving, Reasoning, and Communicating. New York: Mc. Milan. Crawford. 2001. Teaching Mathematics Contextuallly. Texas: CCI Publishing, Inc. Evans, J. Building Bridges: Reflections on the Problem of Transfer of Learning in Mathematics. Journal Educational Research and Review. 391: 23 –44. Hudojo, H. 1998. Mengajar Belajar Matematika. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Jakarta. Odafe, V. U. 2002. Teaching and Learning Mathematics: Student Reflection Adds a New Dimension. Journal Educational Research and Review. 191:486-490. Soetardjo, 1998.Proses Belajar Mengajar dengan Metode Keterampilan Proses. SIC. Surabaya. Triantoro. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka.