Data hasil belajar Artikel Sendimat P4TK Matematika | Info Ops prosiding sendimat

N = Jumlah siswa Sudjana, 2004 b. Persentase ketuntasan belajar secara klasikal menggunakan rumus : Ketuntasan belajar klasikal KB = N NS x 100 Keterangan KB = Persentase ketuntasan belajar klasikal NS = Jumlah siswa yang mencapai nilai ≥ 7 N = Jumlah seluruh siswa Depdiknas, 2006

2. Data observasi

Data observasi yang diperoleh digunakan untuk merefleksi tindakan yang telah dilakukan dan diolah secara statistik dengan menghitung: a. Rata-rata skor = 4 b. Skor Tertinggi = Jumlah butir soal x Skor tertinggi tiap butir soal 5 c. Skor terendah = Jumlah butir skor x skor terendah tiap butir soal 6 d. Selisih skor = Skor tertinggi - skor terendah 7 e. Kisaran nilai untuk tiap kriteri = 8 Sudjana, 2004 Tabel 1 . Kriteria Penilaian Berdasarkan Rentang Nilai Untuk Guru No Kriteria Skor Interval 1. Baik B 3 33-42 2. Cukup C 2 24-32 3. Kurang K 1 14-23 Indikator keberhasilan proses pembelajaran untuk guru: 1 Guru dinilai bagus mengajarnya dan berhasil jika jumlah skor pengamatan berada pada interval 33-42 2 Guru dinilai cukup berhasil mengajarnya jika jumlah skor pengamatan berada pada interval 24-32 3 Guru dinilai kurang berhasil jika jumlah skor pengamatan 14-23 Tabel 2. Kriteria Penilaian Berdasarkan Rentang Nilai Untuk Siswa No Kriteria Skor Interval 1. Baik B 3 24-30 2. Cukup C 2 17-23 3. Kurang K 1 10-16 Sudjana, 2004 2 Indikator kreativitas siswa dalam proses pembelajaran: 1 Siswa dinilai kreatif jika jumlah skor pengamatan berada pada interval 23-30 2 Siswa dinilai cukup kreatif jika jumlah skor pengamatan berada pada interval 17-22 3 Siswa dinilai kurang kreatif jika jumlah skor pengamatan 10-16

4. Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan sebanyak tiga siklus, dapat kita lihat peningkatan proses pembelajaran dari siklus I ke siklus II dan siklus III. Nilai rata-rata observasi aktifitas guru pada siklus I adalah 29 dengan kategori cukup. Pada siklus I ini guru belum bisa mengontrol suasana kelas dan masih belum bisa memanfaatkan waktu secara optimal, begitu juga dengan siswa. Pada siklus ini siswa masih banyak yang belum kreatif mengerjakan tugas yang telah diberkan, hal ini dikarenakan kurangnya motivasi dari guru. Nilai rata-rata observasi kreativitas siswa pada siklus I ini hanya mencapai 19 dengan kategori cukup. Hasil belajar siswa pada siklus I ini rata-rata kelasnya hanya 5,73 dengan ketuntasan belajar klasikal 33,34. Pada siklus II rata-rata skor observasi guru meningkat menjadi 36 dengan kategori baik. Guru juga sudah merancang skenario pembelajaran untuk mengatasi permasalahan dalam proses pembelajaran yang ada pada siklus I. Guru merancang pembelajaran agar siswa lebih termotivasi untuk kreatif mengerjakan tugas yang diberikan dengan batas waktu tertentu. Rata-rata observasi kreativitas siswa juga meningkat menjadi 24 dengan kategori baik. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II ini juga meningkat menjadi 6,8 dengan ketuntasan belajar klasikal 66,67, akan tetapi belum mencapai indikator ketuntasan belajar yang telah ditetapkan. Pada siklus III rata-rata skor observasi aktifitas guru meningkat dari siklus-siklus sebelumnya yaitu 40 dengan kategori baik. Rata-rata observasi kreativitas siswa juga meningkat menjadi 27 dengan kategori baik. Peningkatan aktfitas guru dan kreativitas siswa ini seiring dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus III dengan nilai 8,2 dan ketuntasan belajar klasikal mencapai 93,3. Pada siklus III ini hasil belajar dan ketuntasan belajar siswa sudah mencapai indikator yang telah ditetapkan. Hal ini dikarenakan kelemahan dalam proses pembelajaran pada siklus II seperti siswa yang masih belum berani ataupun malu untuk maju mengerjakan tugas yang diberikan, dimotivasi dengan memberikan penguatan, baik berupa penguatan Verbal dengan menggunakan kata- kata seperti: “bagus sekali”, “betul sekali”, “pintar”, “hebat” dan lain-lain, maupun dengan menggunakan penguatan nonverbal seperti “acungan jempol”, “tepuk tangan”, serta penguatan berupa hadiah-hadiah kecil seperti memberikan potongan buah yang telah disiapkan. Guru juga lebih memperhatikan siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dan memberikan bimbingan bagi siswa tersebut. Dari analisis hasil belajar siklus I, hasil belajar siklus II, hasil belajar siklus III dan rata-rata nilai Lembar Kerja Siswa LKS siklus I dan siklus II diperoleh persentase ketuntasan belajar sebesar klasikal 86,67 dengan nilai rata-rata kelas sebesar 7,22. Peningkatan nilai rata-rata