Karakter Keingintahuan Kerangka Teoritis, Kerangka Berpikir Dan Hipotesis

Nilai-nilai karakter nomor 1 sampai dengan 6 adalah nilai-nilai karakter pokok yang ditanamkan melalui semua mata pelajaran di SMP, sedang nilai karakter nomor 7 sampai dengan 11 merupakan nilai karakter utama yang ditanamkan melalui mata pelajaran matematika SMP. Modul Matematika Silabus dan RPP, LPMP, 2011. Indikator nilai karakter keingintahuan dalam Modul Matematika Silabus dan RPP, LPMP, 2011, ada 4 yaitu: 1. bertanya kepada guru atau teman tentang materi pelajaran, 2. berupaya mencari dari sumber belajar tentang konsepmasalah yang dipelajaridijumpai, 3. berupaya untuk mencari masalah yang lebih menantang, dan 4. aktif dalam mencari informasi. Adapun kesimpulan atau pertimbangan penilaian karakter dinyatakan dalam pernyataan kualitatif. Pernyataan kualitatif dapat disajikan sebagai berikut: 1. BT : Belum Terlihat, yaitu apabila peserta didik belum memperlihatkan awal perilaku yang dinyatakan dalam indicator, 2. MT : Mulai Terlihat, yaitu apabila peserta didik sudah meulai memperlihatkan adanya awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten, 3. MB : Mulai Berkembang, yaitu apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai perilaku yang dinyatakan dalam indikator mulai konsisten, 4. MK : Membudaya, apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten. Direktorat Pembinaan SMP, 2010.

2.5 Temuan Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Muh Abul Khodir 2011 dalam mengembangkan model Think Pair Share TPS dalam pembelajaran matematika di kelas IV SDN Plumbungan Gabus Kabupaten Pati merupakan model pembelajaran yang efektif, berpusat pada peserta didik, keterampilan proses dan aktivitas peserta didik berpengaruh kuat terhadap hasil belajar. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar model Think Pair Share TPS dengan model konvensional, dan terdapat perbedaan hasil belajar antara kelompok atas, tengah dan bawah, hasil belajar dan keaktifan serta keterampilan proses peserta didik mencapai ketuntasan belajar. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Subaktiningsih 2007 dalam upaya meningkatkan hasil belajar pada pokok bahasan persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel melalui implementasi model pembelajaran cooperative learning tipe STAD di kelas VIIA SMPN 1 Mojebo Kudus, memberikan hasil bahwa menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik pada materi persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel.

2.6 Kerangka Berpikir

Berdasarkan pada landasan teori dan kajian empiris hasil penelitian di atas, dapat disusun kerangka berpikir sebagai berikut. Menurut data hasil ulangan harian tentang materi persamaan linier satu variabel pada tiga tahun terakhir, nilai rata-ratanya baru mencapai 62. Dan dari hasil refleksi awal keingintahuan peserta didik kelas VIIA dalam belajar pada tingkat mulai berkembang dan membudaya kurang dari 20. Untuk mengatasi permasalahan yang diuraikan tersebut perlu adanya suatu penelitian yang menerapkan suatu strategi pembelajaran tertentu yang dapat meningkatkan keingintahuan dan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal tentang persamaan linier satu variabel. Melalui berbagai kegiatan dengan model pembelajaran TPS dalam mempelajari konsep matematika yang dihantarkan dengan penggunaan alat peraga kartu variabel dan kartu bilangan diharapkan peserta didik terlibat secara aktif. Untuk meningkatkan keingintahuan peserta didik, pada setiap pertemuan disajikan soal yang menuntut keingintahuan terhadap materi, disajikan di Lembar Aktivitas Peserta Didik. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan keingintahuan peserta didik. Agar keingintahuan matematis peserta didik muncul, disusun juga rencana pembelajaran yang didesain seoperasional mungkin sehingga guru dapat melaksanakannya secara efektif dan efisien. Termasuk dalam rancangan adalah lembar observasi terhadap pembelajaran matematika, aktivitas peserta didik, pemahaman konsep, dan keingintahuan peserta didik. Dengan adanya alat ukur ini, maka peneliti dapat melakukan refleksi, untuk melakukan revisi atau penyempurnaan baik rancangan pembelajaran, alat peraga, pelaksanaan pembelajarannya, maupun alat ukurnya sendiri, untuk peningkatan kualitas pembelajaran pada tahap atau pertemuan berikutnya.

2.7 Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir di atas hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: Apabila dalam pembelajaran matematika pada materi persamaan linier satu variabel menerapkan model pembelajaran TPS, maka keingintahuan dan hasil belajar peserta didik dapat ditingkatkan.

3. Pelaksanaan Penelitian

3.1 Tempat dan Waktu

Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP N 10 Semarang pada bulan September sampai dengan Nopember Tahun 2012.