Pramuka dalam Kurikulum Artikel Sendimat P4TK Matematika | Info Ops prosiding sendimat

dengan berbagai kegiatan yang positif, akan tetapi telah meningkat menjadi kewajiban setiap warga negara untuk mengimplementasikannya. Jika kita resapi dan kita maknai secara mendalam selama ini selalu terpikirkan dalam otak kiri para siswa adalah bagaimana dirinya mencapai nilai mata pelajaran IPA, Matematika, Bahasa Inggris dan mata pelajarannya lainnya bisa tinggi dan memuaskan sehingga kegiatan- kegiatan ekstra kurikuler yang melatih otak kanan terabaikan dan terkesan tidak dipedulikan, oleh karena itu perlu keseimbangan antara otak kiri dan otak kanan. Kebijakan Pemerintah menjadikan kegiatan kepramukaan sebagai kegiatan wajib ekstrakurikuler di sekolah adalah kebijakan yang tepat dan langkah awal yang baik dalam menciptakan generasi muda yang unggul dan memiliki kepribadian dan watak yang luhur. Tinggal sekarang, langkah apa yang mesti disiapkan dan dilakukan oleh Gerakan Pramuka terhadap kebijakan pemerintah tersebut sehingga peran yang diberikan dapat dilaksanakan dengan baik. Dalam Undang-undang tersebut dijelaskan bahwa Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan. Gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup. Kegiatan pendidikan kepramukaan dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan spiritual dan intelektual, keterampilan, dan ketahanan diri yang dilaksanakan melalui metode belajar interaktif dan progresif. Kegiatan pendidikan kepramukaan dilaksanakan dengan menggunakan sistem among. Sistem among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia. Sistem among dilaksanakan dengan menerapkan prinsip kepemimpinan: a. di depan menjadi teladan; b. di tengah membangun kemauan; dan c. di belakang mendorong dan memberikan motivasi kemandirian. Tidak hanya itu metode kepramukaan merupakan salah cara belajar interaktif progresif melalui: a. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka. b. Belajar sambil melakukan. c. Sistem beregu. d. Kegiatan yang menantang dan menarik serta e. mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani anggota muda. f. Kegiatan di alam terbuka. g. Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan. h. Sistem satuan terpisah untuk putra dan untuk putri. i. Sistem tanda kecakapan Sistem tanda kecakapan sebagai cara pemberian penghargaan kepada siswa atas prestasinya. Dengan demikian siswa akan termotivasi untuk berbuat yang lebih baik dan sebagai motivasi bagi yang belum mendapatkan prestasi. Pembelajaan tematik merupakan pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan. Pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut a. Berpusat pada siswa b. Memberikan pengalaman langsung c. Pemisahan matapelajaran tidak begitu jelas d. Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran e. Bersifat fleksibel f. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa g. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan Manfaat pembelajaran tematik sendiri dimana pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Implementasi model pembelajaran tematik ini memerlukan adanya dedikasi yang tinggi dari pihak guru. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya dalam melaksanakan model pembelajaran ini yaitu sangat membutuhkan adanya kreativitas guru. Kreativitas guru yang diperlukan, di antaranya a kreatif dalam memilih tema dan topik yang harus dikaitkan dengan kebutuhan perkembangan dan minat peserta didik, dalam hal ini terkait dengan kreatif dalam memilih bahan ajar yang relevan dengan tema dan topik tersebut, b kreatif dalam membuat variasi keterpaduan baik intra maupun antarbidang studi, c kreatif dalam mengelola kelas, dan d kreativitas dalam menciptakan aktivitas belajar yang bermakna sehingga dapat menumbuhkembangkan kecerdasan majemuk peserta didik. Pendidikan kepramukaan dalam Sistem Pendidikan Nasional termasuk dalam jalur pendidikan nonformal yang diperkaya dengan pendidikan nilai-nilai gerakan pramuka dalam pembentukan kepribadian yang berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup. Gerakan Pramuka, merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang memiliki visi, misi, arah, tujan dan strategi yang jelas. Jenis kegiatan pengembangan pada setiap satuan sekolah mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi jelas tertuang dalam Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan. Gerakan Pramuka mendidik kaum muda Indonesia dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya diserasikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia agar menjadi manusia Indonesia yang lebih baik, dan anggota masyarakat Indonesia yang berguna bagi pembangunan bangsa dan negara, bahkan dalam kondisi saat ini Metode Kepramukaan dianggap cocok sebagai media pembelajaran di sekolah dan sesuai dengan kurikulum 2013. Sehingga kegiatan pramuka dapat dikatakan sebagai salah satu pendekatan yang mengandung tematik intregatif.

9. Kesimpulan dan Saran

Dalam rangka menyiapkan dan menerapkan kurikulum 2013 hendaknya para pendidik dapat memperkaya media pembelajaran agar maksud dan tujuan pendidikan nasional agar siswa dapat berfikir serta memiliki ahlak sesuai dengan karakter Bangsa Indonesia yang kita inginkan. Daftar Pustaka Anggadiredja, Jana. T dkk. 2011. Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar. Jakarta: Kwartir Nasional-Gerakan Pramuka. Anggadiredja, Jana. T. Dkk. 2011. Syarat Kecakapan Umum; Siaga. Jakarta: Kwartir Nasional- Gerakan Pramuka. Asagaf, Lubna. Dkk. 2013. Keluargaku. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebdayaan. Mursitho, Joko. Dkk. 2011. Sistem Pendidikan Pelatihan Gerakan Pramuka. Jakarta: Kwartir Nasional-Gerakan Pramuka. Sahlan, Asmaun Prastyo, Angga Teguh. 2012. Desain Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter. Jogyakarta: Ar-Ruzz Media. Uno, Hamzah. B Mohamad, Nurdin. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: Bumi Aksara. IMPLEMENTASI LESSON STUDY MELALUI MODEL COOPERATIF LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA Rita P.Khotimah 1 , Masduki 2 1 Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jl.A.Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura, Sukoharjo; rpramujiyantiums.ac.id 2 Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jl.A.Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura, Sukoharjo; masdukiums.ac.id Abstrak. Penelitian bertujuan untuk: 1 meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa pada mata kuliah Persamaan Diferensial melalui implementasi Lesson Study dengan model pembelajaran kooperatif berbantuan Lembar Kerja Mahasiswa, 2 meningkatkan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Persamaan Diferensial melalui implementasi Lesson Study dengan model pembelajaran kooperatif berbantuan Lembar Kerja Mahasiswa. Desain penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas Lesson Study berbasis PTK yang dilaksanakan dalam empat siklus. Subyek penelitian 40 mahasiswa semester V-A Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, catatan lapangan, tes dan dokumentasi. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan metode alur yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: 1 ada peningkatan kemandirian belajar mahasiswa pada mata kuliah Persamaan Diferensial melalui implementasi Lesson Study dengan model pembelajaran kooperatif berbantuan Lembar Kerja Mahasiswa, 2 ada peningkatan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Persamaan Diferensial melalui implementasi Lesson Study dengan model pembelajaran kooperatif berbantuan Lembar Kerja Mahasiswa Kata Kunci . lesson study, model kooperatif, kemandirian belajar, prestasi belajar

1. Pendahuluan

Persamaan Diferensial merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika FKIP UMS di semester V dengan bobot 3 SKS. Mata kuliah ini tidak berdiri sendiri. Kalkulus I, Kalkulus II, Kalkulus Lanjut, Matlab dan Metode Numerik merupakan mata kuliah-mata kuliah lain yang berhubungan dengan Persamaan Diferensial. Mata kuliah Persamaan Diferensial lebih bersifat aplikatif atau terapan sehingga setelah memahami konsep materi yang ada, mahasiswa diharapkan mampu untuk menerapkan konsep tersebut dalam suatu kasus atau permasalahan secara mandiri. Berdasarkan pengalaman mengajar peneliti pada mata kuliah Persamaan Diferensial pada tahun akademik 2011-2012 , mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Persamaan Diferensial pada umumnya masih banyak yang sekedar mendengarkan penjelasan dosen, bersikap pasif dan hanya sekedar menunggu apa yang disampaikan oleh dosen sehingga tingkat