Perencanaan Tindakan Deskripsi Siklus II

4.3.2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai skenario dan dibantu 1 orang sebagai observer. Pada tindakan ini, pembuatan kelompok lebih heterogen. Siswa yang memiliki pretasi di atas rata- rata dalam siklus I dibedakan kelompoknya dengan siswa di bawah rata-rata, agar proses tutor sebaya juga dapat terjadi.

4.3.3. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan terhadap kemampuan kreatif matematis siswa melalui pengamatan langsung dan tugas yang dikumpulkan oleh siswa pada siklus II, siswa yang mempunyai mendapatkan skor ≥ 60 adalah 81,58 atau 31 siswa dan rata-rata hasil tes 75,67. Kemampuan kreatif matematis ini dinilai berdasarkan skor yang diperoleh berdasar indikator: fluency kefasihan, flexibility fleksibel, novelty pembaruan. Hasil pengamatan terhadap aktivitas atau perilaku siswa yang didalamnya terdapat pengamatan nilai-nilai pendidikan karakter yaitu skor perilaku siswa dengan kriteria minimal baik sebesar 78,95 atau 30 siswa. Hal ini berarti mendukung rumusan masalah bahwa penerapan pembelajaran BUS MICRULED dengan POINT+ dapat mengubah perilaku siswa ke arah yang lebih baikpositif dengan kriteria minimal baik dan persentase minimal 70 siswa. Data hasil belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan tiap siklus dan antar siklus seperti Tabel 2. berikut. Gambar 3. Grafik Hasil Belajar Tiap Siklus Dari data di atas terlihat bahwa rata-rata hasil belajar tiap siklus dan antar siklus mengalami peningkatan yaitu siklus 1 mengalami peningkatan sebesar 6,73 dibanding prasiklus dan siklus 2 mengalami peningkatan sebesar 6,98 dibanding siklus 1. Hal ini berarti potensi siswa dimanfaatkan secara baik oleh guru untuk membangun materinya sendiri. Series1; Peningka tan; 0 Series2, Peningka tan, 6.73 Series3, Peningka tan, 6.98 66,27 70,73 75,67 Siklus 1 Siklus 2

4.3.4. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi perilaku dan kemampuan kreatif matematis siswa sudah memenuhi indikator keberhasilan dalam penelitian ini. Hasil belajar juga sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan maka berdasar refleksi ini dan diskusi dengan teman sejawat maka penelitian tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.

5. Simpulan dan Saran

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Pembelajaran BUS MICRULED dengan POINT+ dapat meningkatkan kemampuan kreatif matematis materi hitung keuangan di kelas XII PS SMK Negeri 1 Kendal. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan kemampuan kreatif matematis yang mendapatkan skor ≥ 60 adalah 30,56 atau 11 siswa pada prasiklus, 66,67 atau 24 siswa pada siklus I, dan 81,58 atau 31 siswa pada siklus II. Hasil tes juga mengalami peningkatan yaitu rata-rata hasil prasiklus, siklus I dan siklus II berturut –turut adalah 66,27; 70,73; dan 75,67. 2. Perilaku siswa yang di dalamnya terdapat pengamatan nilai-nilai pendidikan karakter dengan kriteria minimal baik sebesar 77,78 atau 28 siswa pada siklus I dan 78,95 atau 30 siswa pada siklus II.

5.2. Saran

1. Guru sebaiknya mengubah paradigma dalam pengajarannya yaitu dari pengajaran guru yang berpusat pada guru menjadi pengajaran yang berpusat pada siswa. 2. Bagi Kepala Sekolah, hendaknya selalu memberi dukungan kepada guru dalam melaksanakan inovasi pembelajaran. Kepala Sekolah juga memberi kesempatan kepada guru untuk senantiasa meningkatkan kemampuan, mengembangkan profesinya baik melalui pelatihan, penataran ataupun mengikuti kegiatan MGMP. 3. Bagi pengawas, pendampingan dan pemberian motivasi terprogram perlu dirancang untuk meningkatkan minat guru dalam berkarya ilmiah dan meningkatkan kompetensinya. Daftar Pustaka Arends, R. 2008. Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Gupta, A. 2008. Constructivism and Peer Collaboration in Elementary Mathematics Education: The Connection to Estimology. Eurasia Journal of Mathematics, vol. 4, no.4, 381-386. Kenny dan Wirth. 2009. Implementing Participatory, Constructivist Learning Experiences Through Best Practices in Live Interactive Performance. The Journal of Effective Teaching, vol. 9, no.1, 34-47. Megawangi, dkk.2010. Membangun Karakter Melalui Brain-based Parenting Pola Asuh Ramah Otak. Depok: Indonesia Heritage Foundation. Muijs dan Reynold. 2008. Effective Teaching: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.