Hasil Penelitian Siklus I

b Guru memberikan pertanyaan kepada siswa di kelas untuk mengetahui pengetahuan awal siswa mengenai unsur dan bagian-bagian lingkaran dengan menghubungkan dalam kehidupan sehari-hari dan membimbing siswa untuk menyimpulkannya. c Siswa mendiskusikan hasil yang mereka buat secara bergantian di depan kelas, menjelaskan, memberikan contoh soal beserta penyelesaiannya, dan siswa yang lain memberikan tanggapannya. d Siswa menyelesaikan LKS terstruktur yang diberikan oleh guru, dan mengerjakan di papan tulis. Dan guru memberikan bimbingan jika siswa menemukan kesulitan. e Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah didapat pada akhir pertemuan. f Pada pertemuan selanjutnya dilakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Hasil evaluasi pada Siklus I menunjukkan bahwa persentase siswa yang mendapat nilai maksimal 70 adalah 76,19 kurang dari 80 yang terdiri dari 16 orang siswa. Ini berarti bahwa indikator penelitian belum mencapai ketuntasan belajar. Hasil evalusi ini juga menunjukkan bahwa terdapat 5 lima siswa yang hanya mampu menyerap materi 43 , 57 , 64 , 64 , dan 64 . Sehingga sebelum lanjut ke siklus berikutnya dilakukan upaya perbaikan terlebih dahulu dengan melakukan bimbingan secara individual atau secara khusus kepada siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 70. Berdasarkan hasil evalusi siswa pada siklus I yang belum mencapai ketuntasan, maka akan dilakukan perbaikan-perbaikan. Baik strategi pembelajaran yang perlu dimodifikasi maupun melalui bentuk-bentuk soal-soal latihan yang dikerjakan oleh siswa. Mengenai ketidaktuntasan siswa pada siklus I ditemukan adanya beberapa faktor diantaranya adalah kelemahan siswa dalam memahami soal yang bervariasi serta kurangnya media pembelajaran khususnya buku pegangan siswa. Berdasarkan hasil evalusi dan observasi terhadap tindakan diberikan pada Siklus I, maka diberikan tindakan pada Siklus II dalam rangka penyempurnaan dan perbaikan pembelajaran pada menghitung keliling dan luas lingkaran, antara lain: a Pada pemberian apersepsi guru mengingatkan kembali materi prasyarat yang harus dipersiapkan di dalam menyelesaikan soal-soal terkait dengan menghitung keliling dan luas lingkaran. b Memperbanyak diskusi di dalam menyelesaikan soal-soal latihan khususnya yang berhubungan dengan soal hitungan. c Bagi siswa yang dianggap lemah akan dilakukan upaya bimbingan dalam menghadapi kesulitan belajar.

4.2 Hasil Penelitian Siklus II

Pelaksanaan tindakan Siklus II melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan dalam 2 tiga kali pertemuan selama 3 x 40 menit dilanjutkan dengan evaluasi 60 menit. Pelaksanaan tindakan pembelajaran dilakukan berdasarkan rencana pembelajaran. Pada tahap pelaksanaan lebih ditekankan pada mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa dalam menganalisa suatu permasalahan dan menemukan solusi. Hasil evaluasi pada siklus II menunjukkan bahwa persentase siswa yang mendapat nilai maksimal 70 adalah 90,47 lebih besar dari 80 yang terdiri dari 19 orang. Ini berarti bahwa indikator penelitian telah menunjukkan tercapainya ketuntasan belajar. Namun demikian, masih terdapat 2 dua siswa yang hanya mampu menyerap 60 dan 63 . Maka siswa tersebut perlu mendapatkan bimbingan secara individual atau memberikan soal untuk dikerjakan sebagai latihan sehingga siswa tersebut benar-benar tuntas dalam belajar. Pada tahapan ini peneliti melakukan konsultasi dengan observer atas tindakan yang telah diberikan kepada siswa, dengan membandingkan hasil evaluasi pada siklus I. Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi Siklus II, guru lebih maksimal lagi untuk membimbing siswa yang membutuhkan bimbingan pada saat mengerjakan LKS terstruktur. Hasil penelitiannya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4. Hasil Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa No Uraian Siklus I Siklus II 1. Nilai tertinggi 93 98 2. Nilai terendah 43 60 3. Nilai rata-rata 77,53 82,06 4. Jumlah peserta tes 21 21 5. Jumlah siswa yang tuntas 16 19 6. Jumlah siswa yang tidak tuntas 5 2 7. Persentase siswa yang tuntas 76,19 90,47 8. Persentase siswa tidak tuntas 23,81 9,52 Berdasarkan tabel 4 di atas, diketahui bahwa terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Ini terlihat dengan jelas pada tabel bahwa nilai rata-rata pada Siklus I dan II mengalami peningkatan yaitu Siklus I sebanyak 77,53 dan Siklus II sebanyak 82,06. Kemudian nilai terendah siswa juga mengalami peningkatan pada tiap-tiap siklus. Siklus I nilai terendahnya 43 dan Siklus II nilai terendahnya 60. Untuk lebih jelasnya, gambaran peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa tersebut terlihat pada Bagan 2 berikut ini. Bagan 2. Diagram Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa