Simpulan Simpulan dan Saran

5.2 Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1 Hendaklah diusahakan dalam setiap pembelajaran kooperatif tipe jigsaw matematika khususnya dalam penanaman konsep awal pada indikator siswa diberikan permasalahan yang harus diselesaikandijawab yang tertuang dalam LKS terstruktur. 2 Dalam memilih metode pembelajaran hendaknya guru memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan kemampuan berpikir kritis matematis belajar siswa. Daftar Pustaka Afgani, D. J. 2011. Materi Pokok Analisis Kurikulum Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S. 2011. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. BSNP. 2012. Hasil Analisis Data UN Tahun Pelajaran 20112012 Perangkat Lunak Komputer. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan. Ghufron, A., Sutama. 2011. Materi Pokok Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka. Learning, B. 2010. Lembar Kerja Siswa LKS Terstruktur. Diambil 25 September 2012, dari situs World Wide Web http:matematikablend ed learning.blogspot.com 201011lembar-kerja- siswa-lks-terstruktur.html Mayadiana, S. D. 2009. Suatu Alternatif Pembelajaran Kemampuan Berpikir Kritis Matematika. Jakarta: Cakrawala Maha Karya. Rosnawati, R. 2012. Berpikir Kritis melalui Pembelajaran Matematika untuk mendukung Pembentukan Karakter Siswa. Diambil 16 April 2013, dari situs World Wide Web staff.uny.ac.id.... makalah_an_Rosnawati_UNY_29_Juni_2012_apload.pdf. Ruseffendi, H. E. T. 2010. Materi Pokok Perkembangan Pendidikan Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka. Sutawidjaja, A., Afgani, D. J. 2011. Materi Pokok Pembelajaran Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka. Syaiful, H. F. 2010. Model Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning. Diambil 18 Oktober 2012, dari situs World Wide Web http:syaifulhijrah.blogspot.com 201004model- pembelajaran-kooperatif. html Tim Penyusun. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. MENGGUNAKAN UBIN ALJABAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN PERKALIAN DAN PEMFAKTORAN BENTUK ALJABAR SISWA KELAS VIIIC SMP NEGERI 11 BULUKUMBA Sugiati Tabrang¹, Ansar Langnge² ¹SMP Negeri 11 Bulukumba, Balleanging, Bulukumba; ugikarragmail.com ²SMP Negeri 11 Bulukumba, Balleanging, Bulukumba; pangerangansargmail.com Abstrak. Penelitian ini bertuuan untuk meningkatkan aktivitas dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan perkalian dan pemfaktoran bentuk alajabar siswa kelas VIIIC SMP Negeri 11 Bulukumba. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Alat pengumpulan data untuk mengetahui hasil belajar siswa berupa tes dalam bentuk tugas individu sedangkan alat pengumpulan data aktivitas siswa berupa lembar observasi dan disertai catatan kejadian yang terjadi selama pembelajaran untuk melengkapi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktifitas siswa Kelas VIIIC SMP Negeri 11 Bulukumba dalam menyelesaikan perkalian dan pemfaktoran bentuk aljabar dengan menggunakan ubin aljabar mengalami peningkatan dari 58,83 kategori sedang di siklus satu menjadi 79,35 kategori tinggi di siklus dua. Kemampuan siswa Kelas VIIIC SMP Negeri 11 Bulukumba dalam menyelesaikan perkalian dan pemfaktoran bentuk aljabar dengan menggunakan ubin aljabar mengalami peningkatan dari 81,50 di siklus satu menjadi 93,25 di siklus dua. Kata Kunci: ubin aljabar, aktifitas, hasil belajar

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Matematika sampai saat ini masih dirasakan siswa sebagai mata pelajaran yang sulit, menakutkan dan membosankan. Rata-rata nilai akhir semester mata pelajaran matematika sering menduduki peringkat terbawah diantara mata pelajaran yang lain. Hal ini juga diperkuat dengan jawaban sebagian besar siswa ketika diberi pertanyaan mata pelajaran apa yang disukai mereka, hanya sedikit sekali siswa yang menyukai mata pelajaran matematika. Konsep-konsep materi mata pelajaran matematika yang selalu berkaitan dengan rumus- rumus dan perhitungan membuat siswa merasa pusing terlebih lagi saat mempelajari aljabar. Ini disebabkan karena kemampuan dasar berhitung utamanya pada bilangan bulat yang kurang dikuasai dengan baik oleh siswa, yang salah satunya adalah operasi perkalian.