Penggunaan Konteks atau Ekplorasi Phenomenologis

1. Personal siswa Situasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa, baik di rumah dengan keluarga, dengan teman sekelas, dengan teman sepermainan, dan dengan kesenangannya. 2. Sekolahakademik Situasi yang berkaitan dengan kehidupan akademik di sekolah, di kelas, dan kegiatan- kegiatan yang terkait dengan proses pembelajaran. 3. Masyarakatpublik Situasi yang terkait dengan kehidupan dan aktivitas masyarakat sekitar tempat tinggal siswa tersebut. 4. SaintifikMatematik Situasi yang berkaitan dengan fenomena dan subtansi secara sintifik atau yang berkaitan dengan matematika. Menurut de Lange [2] soal-soal kontekstual dalam PMRI dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu: 1. Tidak ada konteks sama sekali. Soal langsung dalam bentuk formal matematika. Misal, tentukan akar-akar dari 6 . 2. Konteks Dress-up kamuflase Soal diubah dalam bentuk cerita sehingga soal terasa memiliki konteks. Misal, 2 pensil dan 1 buku sama dengan 3 satuan, 1 pensil dan 3 buku sama dengan 4 satuan. Berapa satuankah harga pensil dan buku?. 3. Konteks yang relevan dengan konsep matematika Soal benar-benar memiliki konteks yang relevan dengan konsep matematika yang sedang dipelajari. Misal, tentukan banyak jabat tangan dari lima orang?, ini sesuai dengan konsep kombinasi.

2. Penggunaan Model yang Menjembatani dengan Instrumen Vertikal

Menurut [10] model merujuk pada model situasional model dari suatu situasi yang familiar dengan siswa dan model matematika yang dikembangkan oleh siswa sendiri. Empat tingkat model pembelajaran dan mengajar dalam PMRI: 1. Tingkat Situasional. Penggunaan situasi atau konteks real bagi siswa; 2. Tingkat Referensial atau model of model dari situasi. Model yang mengacu pada situasi atau konteks. Siswa membuat model untuk menggambarkan situasi atau konteks; 3. Tingkat Generalumum atau model for model untuk penyelesaian masalah. Siswa fokus pada model dan strategisolusi matematika. Siswa mencari strategisolusi secara matematis atau siswa melakukan generalisasi terhadap sekumpulan model dan strategisolusi yang didapat ; 4. Tingkat Formal. Siswa bekerja dengan prosedur konvensional, menggunakan notasisimbol, dan representasi matematis. Gambar 3. Modifikasi Tingkat Model dalam PMRI Gravemeijer 1994 [7]. Keempat tingkat model dalam PMRI juga dapat digambarkan dalam ice berg di bawah ini. Gambar 4.Modifikasi Ice berg Gravemeijer 1994 [7] Sebagai contoh dari Gravemeijer 1994 [7], pada tingkat pertama siswa disuruh membagikan permen. Tingkat kedua siswa disuruh menyajikan pembagian permen tersebut dalam bentuk tertulis dan pembagian dimodelkan dengan pensil dan buku. Tingkat ketiga siswa ke arah strategi dari sudut pandang matematika. Siswa hanya berurusan dengan angka-angka tanpa memikirkan situasi. Tingkat keempat terdiri dari algoritma yang ditulis standar. Contoh ini menunjukkan bagaimana model dikembangkan sendiri oleh siswa yang berfungsi untuk menjembatani kesenjangan antara pengetahuan informal dan formal.