Simpulan Saran Simpulan dan Saran

karena sudah sangat meresahkan dan menjadikan orang tidak kompetitif, 4 Guru memberikan motivasi sukses yang mendidik, dan 5 penyelenggara sekolah aktif berkomunikasi. Daftar Pustaka Assegaf, R.A. 2002. Kondisi dan Pemicu kekerasan dalam Pendidikan. Jurnal Penelitian Istiqro, vol.2, no.1, 221-225. Baharudin dan Wahyuni, 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ruzz Media. Budiningsih, C. 2005. Belajar danPembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamid potilima. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Alfabeta Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. 2008. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Ridwan, M Nawawi. 2008. Analisis dan Perancangan Aplikasi Jejaring Sosial Penjualan Berbasis Web. Skripsi: Tidak diterbitkan Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta BUS MICRULED BUDAYA SEKOLAH MELALUI CONSTRUCTIVIST LEARNING DESIGN DENGAN POINT+ PENUGASAN, OBSERVASI, INTERVIEW, NOTE, PRESENTASI, PLUS PENGHARGAAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN KREATIF MATEMATIS PADA MATERI HITUNG KEUANGAN SISWA KELAS XII PS SMK NEGERI 1 KENDAL Arif Ediyanto SMK 1 Kendal, Jl. Soekarno-Hatta KM 03 Kendal, arif_edyantoyahoo.co.id Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas dan kemampuan kreatif matematis siswa kelas XII PS SMK 1 Kendal tahun pelajaran 20122013 materi hitung keuangan melalui penerapan BUS MICRULED dengan POINT+. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Teori yang digunakan adalah PTK Kemmis dan Taggart, kreatif matematis Silver, dan constructivist learning design. Hal yang diamati adalah aktivitas siswa dalam pembelajaran dan kemampuan kreatif matematis. Pelaksanaan setiap siklus dalam penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan tindakan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data diambil melalui pengamatan, tes tulis, jurnal, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan analisis deskriptif komparatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan siswa meningkat dengan kriteria minimal aktif 34 pada prasiklus, 56 pada sikus I dan 64 pada siklus II. Kemampuan kreatif matematis tiap siklus juga mengalami peningkatan. Hasil peneltian juga menunjukkan rata-rata tes pada prasiklus, siklus I, dan siklus II berturut-turut adalah 66,27; 70,73; dan 75,67 atau mengalami peningkatan, 6,73 siklus I dibanding prasiklus dan untuk siklus II sebesar 6,98 dibanding siklus 1. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran BUS MICRULED dengan POINT+ dapat meningkatkan aktivitas dan kemampuan kreatif matematis siswa kelas XII PS SMK 1 Kendal materi hitung keuangan. Kata Kunci: pendidikan karakter, kreatif matematis, konstruktivisme

1. Pendahuluan

Budaya Sekolah BUS yang dikembangkan di SMK Negeri 1 Kendal yaitu budaya 3S Senyum, Salam, Sapa dan semboyan mutu PASTI Profesional, Akhlak Mulia, Simpatik, Tertib, dan Iman. Sayangnya budaya dan slogan tersebut belum sepenuhnya diimplementasikan secara nyata di sekolah. Implementasi budaya ini yaitu berupa penanaman nilai-nilai dalam pendidikan karakter. Salah satu contoh belum berhasilnya penanaman nilai ini adalah perilaku siswa yang kurang bertangung jawab terhadap tugas atau pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru. Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan juga didapati masih adanya anak yang mencontek saat ulangan harianujian semester. Siswa Kelas XII Perbankan Syariah PS SMK Negeri 1 Kendal tahun pelajaran 20122013 merupakan angkatan kedua kompetensi keahlian PS dengan jumlah pendaftar kurang dari 50 calon siswa dari 36 siswa yang diterima saat kelas X. Untuk itu, diperlukan inovasi khusus agar siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dan pembelajaran yang dilaksanakan mampu memberikan dorongan hati, menyentuh, dan mengembangkan nilai-nilai kehidupankemanusiaan bagi mereka sehingga nilai-nilai karakter tumbuh. Berdasarkan pengalaman peneliti tahun sebelumnya, materi yang dianggap sulit yaitu hitung keuangan dengan Standar Kompetensi SK 9: memecahkan masalah keuangan menggunakan konsep matematika, dengan Kompetensi Dasar KD: 9.1. Menyelesaikan masalah bunga tunggal dan bunga majemuk dalam keuangan, 9.2. menyelesaikan masalah rente dalam keuangan, dan 9.3. menyelesaikan masalah anuitas dalam sistem pinjaman. Hasil rata-rata ulangan matematika kelas XII PS SMK Negeri 1 Kendal tahun pelajaran 20112012 menunjukkan bahwa materi hitung keuangan ini mempunyai nilai rata-rata paling rendah yaitu 72. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya kegigihan guru dalam mendesain proses pembelajaran yang bermakna sehingga potensi siswa belum dikembangkan optimal. Peneliti yang juga Guru kelas XII tahun sebelumnya menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction. Hal ini mungkin karena siswa tidak diberi kesempatan untuk berapresiasi dengan benda-benda yang ada di sekitarnya yang dapat berfungsi sebagai sumber belajar alam takambang jadi guru, sehingga siswa tidak mampu merelevansikan pengetahuan yang diterima dengan kehidupan sehari-hari Sanjaya, 2008. Menindaklanjuti permasalahan di atas, salah satu konsep yang ditawarkan adalah konsep pembelajaran matematika melalui Construktivist Learning Design MICRULED. Siswa membawa pengertian dan pengetahuan awal yang sudah dimilikinya ke dalam setiap proses belajar yang harus ditambahkan, dimodifikasi, diperbaharui, direvisi, dan diubah oleh informasi baru yang dijumpai dalam proses belajar Gupta, 2008. Akibatnya peran guru berubah dari pengajar menjadi fasilitator dengan model pembelajaran yang berpusat pada siswa, tidak lagi berpusat pada guru Arends, 2008. Hal ini karena proses belajar mengajar PBM bersifat memandirikan siswa dalam mengeksplorasi rasa keingintahuannya dan memecahkan masalah yang diberikan. Guru harus dapat menjadi seorang desainer yang mengajarkan teori dan menerapkan teori tersebut kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dari uraian latar belakang ini, penulis tertarik untuk mengembangkan sebuah inovasi pembelajaran yang mengintegrasikan budaya sekolah BUS melalui Construktivist Learning Design MICRULED dengan POINT+ Penugasan, Observasi, Interview, Note, Tampilan atau presentasi dan + penghargaan agar pembelajaran menjadi aktif, kemampuan kreatif matematis siswa meningkat, efektif, dan menyenangkan. Rumusan masalah penelitian ini adalah: 1 bagaimana perubahan tingkah laku aktivitas siswa kelas XI PS SMK Negeri 1 Kendal dengan penerapan BUS MICRULED dengan POINT+ pada materi hitung keuangan? 2