Deskripsi Hasil Tindakan Siklus I

Kegiatan inti pembelajaran dimulai dengan kegiatan eksplorasi, yaitu guru membagi materi dan Lembar Aktivitas Peserta Didik LAPD kepada peserta didik untuk dipelajari, guru sebagai fasilitator menjelaskan yang kurang dipahami. Dari pengamatan diperoleh bahwa peserta didik masih malu dan kurang percaya diri dalam memberikan penjelasan ketika ditanya oleh guru. Pada kegiatan elaborasi guru membagi kelas menjadi kelompok kecil, masing-masing kelompok beranggotakan 2 orang atau berpasangan, pasangan ditentukan oleh peserta didik sendiri. Karena jumlah peserta didik 35 orang, maka ada satu kelompok yang jumlah anggotanya 3 orang. Kelompok yang berjumlah 2 orang beranggotakan peserta didik dengan jenis kelamin yang sama. Sedangkan kelompok yang berjumlah 3 orang terdiri dari 2 anak laki-laki dan 1 anak perempuan. Peserta didik dengan pasangannya dalam kelompok mendiskusikan soal aktivitas dan latihan pada LAPD. Guru menunjuk beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya di chart yang telah disediakan. Kelompok yang anggotanya laki-laki kurang serius dan sering bercanda dalam mengerjakan LAPD. Sedangkan kelompok yang anggotanya 3 anak terlihat lebih serius dalam mengerjakan LAPD. Pada kegiatan konfirmasi, guru memberikan kesempatan kepada kelompok yang akan menanggapibertanya tentang materi yang belum diketahui. Berdasarkan observasi hanya satu peserta didik yang bertanya tentang materi yang belum dikuasai. Setelah dirasa peserta didik semuanya memahami materi, peserta didik disuruh mengerjakan soal pos test pada LAPD secara individu. Dari hasil pengamatan, guru memberikan waktu pos test terlalu singkat sehingga banyak peserta didik yang belum selesai menjawab pos test. Pada kegiatan akhir, guru mengecek kembali pemahaman peserta didik mengenai materi yang disampaikan. Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Dari hasil observasi, peserta didik masih bingung dalam membuat kesimpulan. Guru lebih dominan dalam membuat kesimpulan. Hasil observasi aktivitas guru pada pertemuan 1 sebesar 65 atau dalam kategori baik. Hasil observasi aktivitas peserta didik tentang karakter kategori keingintahuan mulai berkembang dan membudaya sebesar 32,26. Hasil tes siklus pertama yang dilaksanakan pada tanggal 4 Oktober 2012, diperoleh nilai tertinggi 93, nilai terendah 40, Nilai rata-rata kelas 63,66. Peserta didik yang mendapatkan nilai minimal 70 sebesar 41,9. Berdasarkan hasil pada siklus I tersebut maka pada siklus ini belum dapat dikatakan berhasil, karena hasil yang dicapai masih kurang dari indikator yang telah ditetapkan yaitu rata-rata hasil belajar peserta didik pada kompetensi dasar persamaan linier satu variabel minimal 70, peserta didik yang memperoleh hasil belajar minimal 70 mencapai lebih dari atau sama dengan 70, dan karakter keingintahuan peserta didik pada kategori berkembang dan membudaya mencapai lebih dari atau sama dengan 50. Oleh karena itu, diputuskan untuk dilanjutkan pada siklus kedua. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh guru dan observer terdapat beberapa kelemahan dan kelebihan dalam kegiatan pembelajaran siklus I. Adapun kelemahan siklus I antara lain: pembentukan kelompok yang dibebaskan cenderung kurang efektif, penyajian presentasi peserta didik menggunakan chart kurang menarik, pertanyaan pada postes membutuhkan waktu terlalu lama, peserta didik yang aktif kurang diberi penghargaan. Sedangkan kelebihan siklus I antara lain: peserta didik berani mengemukakan pendapatnya dalam kelompok, peserta didik berusaha menguasai materi untuk persiapan presentasi, menumbuhkan keingintahuan yang lebih besar terhadap pelajaran matematika.

4.2 Deskripsi Hasil Tindakan Siklus II

Siklus 2 untuk Kelas VIIA dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan 2 jam pelajaran 3 x 2 x 40 menit pada tanggal 8, 11 dan 15 Oktober 2012 dan diikuti oleh 35 peserta didik dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Kegiatan yang dilakukan pada siklus 2 adalah kegiatan pendahuluan antara lain guru menyiapkan kondisi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran dan model pembelajaran. Apersepsi dengan mencongak tentang operasi bilangan bulat. Dalam menjawab operasi bilangan bulat dengan mencongak terdapat 25 dari 35 peserta didik yang dapat menjawab dengan benar. Peserta didik yang menanyakan kegunaan materi yang dijelaskan dalam kehidupan sehari-hari sebanyak 6 anak. Pada kegiatan inti pembelajaran dimulai dengan kegiatan eksplorasi. Guru membagi kelas menjadi kelompok kecil, masing-masing kelompok beranggotakan 2 orang atau berpasangan. Pasangan tiap kelompok ditentukan oleh guru berdasarkan kemampuan akademik. Satu orang adalah peserta didik yang memiliki kemampuan akademik tinggi dan pasangannya adalah peserta didik yang memiliki kemampuan akademik rendah. Pada kegiatan elaborasi peserta didik dalam kelompok mengerjakan soal latihan yang terdapat dalam LAPD. Guru menunjuk 5 kelompok untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya di OHP yang telah disediakan. Peserta didik lebih antusias dalam melihat presentasi temannya. Dalam presentasi peserta didik diberikan kesempatan untuk menanggapi atau bertanya tentang materi yang belum dipahami. Dalam hal ini peserta didik terlihat lebih percaya diri dalam menyampaikan pertanyaan jika ada sesuatu yang belum dipahami. Pada kegiatan konfirmasi guru menjelaskan kembali materi yang kebanyakan peserta didik belum jelas. Peserta didik dipersilahkan menanyakan kembali tentang materi yang masih belum jelas. Guru dengan tanya jawab menanyakan kembali kejelasan materi. Setelah itu peserta didik mengerjakan soal pos tes yang terdapat dalam LAPD secara individual. Guru bersama peserta didik melakukan koreksi. Pada kegiatan akhir, guru memberikan umpan balik dan refleksi terhadap materi yang disampaikan. Peserta didik dengan bimbingan guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus 2 sebesar 85 atau dalam kategori sangat baik. Hasil observasi aktivitas peserta didik tentang karakter kategori keingintahuan mulai berkembang dan membudaya sebesar 67,74. Hasil tes siklus kedua yang dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2012 diperoleh nilai tertinggi 93, nilai terendah 60, Nilai rata-rata kelas 83,9. Peserta didik yang mendapatkan nilai minimal 70 ada 83,9. Dengan demikian indikator keberhasilan penelitian telah tercapai.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bagian 4.1 dan 4.2 tentang hasil penelitian, maka selanjutnya akan dibahas masing-masing dari hasil penelitian tersebut. Pada siklus 1 peserta didik yang menjawab pertanyaan-pertanyaan melalui mencongak dengan benar ada 9 peserta didik, hal ini dikarenakan peserta didik masih lemah dalam berhitung operasi bilangan bulat. Beberapa peserta didik yang sebetulnya dapat menjawab pertanyaan merasa malu untuk mengacungkan tangan. Pertanyaan yang diajukan merupakan pertanyaan-pertanyaan yang membangun kembali konsep-konsep yang pernah dipelajari ataupun konsep-konsep baru. Bahwa menurut James O. Whittaker, Belajar dapat dirumuskan sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.James O. Whittaker dalam Djamarah, 2007: 12. Mencongak dimaksudkan untuk melatih peserta didik menguasai operasi bilangan bulat. Operasi bilangan bulat sangat penting dalam mempelajari persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel. Peserta didik masih malu dan kurang percaya diri dalam memberikan penjelasan ketika ditanya oleh guru karena jarang sekali peserta didik diberikan kesempatan untuk menjawab secara langsung pertanyaan berupa lisan dari guru. Keaktifan dari peserta didik jug berkaitan dengan kurangnya perhatian dan motivasi. Karena dalam pembelajaran guru di kelas kurang maksimal dalam memperhatikan setiap peserta didik. Menurut Dimyati dan Mudjiono 2009: 42 “prinsip-prinsip belajar berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsungberpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual.” Peserta didik yang aktif dalam kelompoknya dan mampu bekerja sama sangat sedikit. Belum seluruh peserta didik aktif dan dapat bekerja sama disebabkan kelompok yang dibentuk oleh peserta didik sendiri hanya berdasar pertemanan. Kecenderungan anak laki-laki berkelompok dengan anak laki-laki demikian pula anak-anak perempuan berkelompok dengan anak perempuan. Kelompok anak laki-laki lebih banyak bermain dan bersenda gurau dari pada berdiskusi. Kelompok anak perempuan lebih bertanggung jawab dengan serius mengerjakan LAPD. Selain itu terdapat beberapa kelompok yang pasif karena kemampuan matematisnya rendah semua. Sedangkan kelompok yang beranggotakan 3 anak, terlihat lebih serius dalam mengerjakan tugas. Hal ini dikarenakan terdapat peserta didik perempuan. Peserta didik perempuan memiliki kemampuan akademis yang bagus sehingga dapat membantu kedua temannya dalam menyelesaikan tugas. Hasil belajar peserta didik rata-rata kelas VIIA pada siklus pertama adalah 63,66 dan yang mendapat nilai 70 atau lebih ada sebesar 41,9. Hal ini disebabkan oleh belum terbiasanya peserta didik untuk bekerja secara kelompok. Presentasi kelompok yang kurang menarik dan juga pemilihan kelompok yang tidak tepat.