Metode Artikel Sendimat P4TK Matematika | Info Ops prosiding sendimat

Tabel 1 . Kategori Peningkatan Aktifitas Siswa NO Skor Rerata Kelas Kategori 1 4,00 – 5,00 Sangat Baik 2 3,00 – 3,99 Baik 3 2,00 – 2,99 Kurang Baik 4 1,00 – 1,99 Sangat kurang baik Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini adalah: 1 dapat dilaksanakan pembelajaran matematika dengan model pembelajatan kooperatif tipe NHT dengan pendekatan scientific di kelas XI Perhotelan SMKN 3 Klaten secara optimal sehingga semua komponen utama model pembelajatan kooperatiftipe NHT dengan pendekatan scientific ini dapat dilaksanakan sampai mencapai skor rerata aktifitas guru dan siswa sebelum dikenai tindakan dan sesudah dikenai tindakan mengalami peningkatan; 2 adanya peningkatan keaktifan siswa dalam menyampaikan pendapatnya saat diskusi kelompok dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pendekatan scientific sehingga mencapai skor rerata lebih besar atau sama dengan 3,00 atau kategori minimal tinggi. Sebagai tolok ukurnya adalah perbandingan skor rerata keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika sebelum dikenai tindakan dan sesudah dikenai tindakan mengalami peningkatan. Pada akhirnya peningkatan keaktifan siswa akan berpengaruh pada peningkatan pencapaian standar kompetensi yaitu peningkatan prestasi belajar siswa.

4. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan pada semester gasal tahun ajaran 20132014, yaitu pada bulan September sampai dengan Oktober. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI Perhotelan 1 SMK Negeri 3 Klaten di mana tempat penulis mengajar yang berjumlah 36 siswa. Untuk mengatasi kekurang aktifan siswa dalam pembelajaran matematika, peneliti mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together NHT dengan pendekatan scientific. Pada tanggal 1 Oktober 2013 penulis memulai melaksanakan pengamatan terhadap proses pembelajaran di kelas XI Perhotelan 1. Dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pendekatan scientific ini, diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika. Pada siklus I tahap Perencanaan, penulis mengamati dan mengidentifikasi proses pembelajaran yang terjadi di kelas XI Perhotelan 1 SMK Negeri 3 Klaten, kenyataan yang menunjukkan bahwa keaktifan masih kurang. Kenyataan inilah yang mendorong peneliti untuk mencari solusi dalam upaya meningkatkan keaktifan siswa. Di sini penulis memutuskan untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pendekatan scientific sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa. Penulis mulai mempersiapkan kegiatan maupun perangkat pembelajaran, diantaranya RPP, silabus, materi, strategi, lembar observasi siswa, lembar observasi guru dan soal. Materi pokok yang digunakan dalam penelitian ini adalah barisan dan deret aritmatika. Pada tahap implementasi tindakan, diterapkan pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pendekatan scientific. Adapun langkah-langkahnya adalah: Pada pembelajaran pertama siklus I yang dilaksanakan hari selasa tanggal 1 Oktober 2013 siswa mempelajari materi membedakan barisan bilangan aritmatika BA dan bukan barisan bilangan aritmatika, menentukan suku ke-n dari suatu barisan aritmatika. Pada siklus I pertemuan pertama ini ada dua indikator yaitu 1 siswa dapat membedakan barisan aritmatika dan 2 siswa dapat menentukan nilai suku ke-n dari suatu barisan aritmatika. Kegiatan pembelajaran pada umumnya berjalan sesuai rencana, tetapi ada beberapa hal yang terjadi saat pelaksanaan yaitu: 1 siswa masih mengalami kebingungan ketika harus berkelompok dan bingung apa yang harus dilakukan terhadap lembar kegiatan siswa yang dibagikan oleh guru; 2 siswa hanya membaca lembar kegiatan siswa tetapi tidak segera melaksanakan langkah-langkah sesuai lembar kegiatan siswa, namun ketika guru membimbing siswa untuk melaksanakan langkah-langkah dalam LKS, siswa mulai berdiskusi; 3 masih banyak siswa yang kurang fokus dalam diskusi kelompok, membicarakan hal-hal di luar materi; 4 siswa yang disebutkan nomornya untuk melakukan presentasi sepertinya enggan dan harus dipaksa; 5 siswa kurang siap dalam presentasi sehingga hanya membaca hasil diskusi saja; 6 saat presentasi, siswa lain kurang memperhatikan dan tidak memberi tanggapan, 7 karena pada awal kegiatan banyak siswa mengalami kebingungan, maka banyak waktu yang terbuang sehingga kebanyakan siswa tidak sempat mencatat hasil diskusi karena berakhirnya waktu pembelajaran; dan 8 observer memberikan komentar-komentar tentang jalannya pembelajaran di akhir pembelajaran. Tabel 1. Analisis Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I pertemuan 1 No Kegiatan Kelompok Rata- rata 1 2 3 4 5 6 7 1 Mendengarkan penjelasan guru 4 3 3 4 3 4 4 3,57 2 Mendengarkan penjelasan teman 3 2 3 3 3 3 2 2,72 3 Bertukar pendapat dengan siswa lain 3 3 3 3 3 3 2 2,86 4 Tidak memutuskan sesuatu sendirian 3 4 4 2 2 3 2 2,86 5 Melakukan kegian yang menghasilkant 2 3 2 3 2 2 2 2,29 6 Suka membuat sesuatu daripada menerima dari orang lain 2 2 2 1 3 2 2 2,00 7 Mencatat hasil diskusi 3 2 2 2 2 2 3 2,29 8 Mencatat informasi yang didapatkan 2 3 2 3 4 3 3 2,86 9 Suka mengerjakan soal-soal yang menantang 2 2 3 2 2 2 2 2,14 10 Tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah 2 3 3 2 2 2 2 2,29 Rata-rata 2,60 2,70 2,70 2,50 2,60 2,60 2,40 2,59 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata keaktifan semua kelompok masih di bawah 3 sehingga dapat dikatakan semua kelompok masih kurang keaktifannya dalam mengikuti pembelajaran matematika.