Pengelolaan Pembelajaran Hasil Penelitian Siklus I

Dari Tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa jumlah skor pada siklus I mencapai 45 dan rata- rataskor 3,0 sehingga aktivitas guru pada siklus I mencapai kriteria baik. Sedangkan pada siklus II mencapai skor 56 dan rata-rata skor 3,7 sehingga aktivitas guru mencapai kriteria sangat baik.

4.1.2 Aktivitas Siswa

Tabel 5. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa No Aspek yang diamati Persentase Siklus I Persentase Siklus II 1 Berdiskusi dengan anggota kelompok untuk mengerjakan LKS 72,41 82,76 2 Membuat mind mapping bersama kelompok 65,52 75,86 3 Membuat mind mapping dari penjelasan yang diberikan guru di buku tulis 82,76 89,66 4 Mengajukan pertanyaan atau menyampaikan pendapat pada saat diskusi 55,17 68,97 5 Menanggapi atau menyanggah pendapat siswa lain pada saat diskusi 62,07 65,52 Jumlah 337,93 382,77 Rata-rata 67, 59 76,55 KRITERIA Tidak aktif Aktif Dari Tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I rata-rata persentase aktivitas siswa baru mencapai 67, 59 sehingga kriteria aktivitas siswa dikatakan tidak aktif. Sedangkan pada siklus II aktivitas siswa mencapai 76,55 sehingga kriteria aktivitas siswa adalah aktif.

4.1.3 Hasil Belajar Siswa

Data hasil belajar siswa yang diperoleh setelah pembelajaran, kemudian dianalisis untuk mendapatkan nilai hasil belajar siswa. Nilai hasil belajar siswa terdiri dari nilai hasil mengerjakan LKS, nilai membuat mind mapping, dan nilai kuis, kemudian dihitung rata- ratanya. Tabel 6. Hasil Belajar Siswa Komponen Hasil Belajar Siklus I Hasil Belajar Siklus II Nilai Tertinggi 78,33 91,67 Nilai Terendah 58,33 66,67 Rata-rata Nilai 69,60 80,80 Jumlah Siswa Tuntas 16 26 Persentase Ketuntasan 55,17 89,66 Data pada Tabel 6. menunjukkan bahwa siswa yang mencapai nilai sama atau lebih tinggi dari kiteria ketuntasan minimal KKM 70 sejumlah 16 siswa atau baru mencapai 55,17. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran pada siklus I belum mencapai tarjet indikator kinerja yang diinginkan yaitu 80 siswa memperoleh nilai sama atau lebih tinggi dari kriteria ketuntasan minimal KKM. Sehingga perlu dilanjutkan pada siklus II. Sedangkan pada siklus II siswa yang mencapai nilai sama atau lebih tinggi dari kiteria ketuntasan minimal KKM 70 sejumlah 26 siswa atau sudah mencapai 89,66. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran pada siklus II sudah mencapai tarjet indikator kinerja yang diinginkan yaitu 80 siswa memperoleh nilai sama atau lebih tinggi dari kriteria ketuntasan minimal KKM.

4.1.4 Respon Siswa

Data respon siswa yang diperoleh dengan memberikan angket pada siswa kemudian dihitung menurut skala yang telah ditentukan. Hasil analisis respon siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 7. Hasil Angket dan Analisis Respon Siswa No Pernyataan Siklus I Siklus II Persentase Kriteria Persentase Kriteria 1 Pembelajaran Matematika dengan metode mind mapping menarik 84,48 Kuat 89,66 Sangat Kuat 2 Pembelajaran matematika menentukan nilai limit fungsi dengan metode mind mapping menjadi lebih terarah 75,86 Kuat 79,31 Kuat 3 Pembelajaran matematika dengan metode mind mapping lebih sukar dipahami 72,41 Kuat 78,45 Kuat 4 Pembelajaran matematika dengan metode mind mapping memotivasi untuk belajar 86,21 Sangat kuat 93,10 Sangat kuat 5 Pembelajaran matematika dengan metode mind mapping mendorong siswa lebih kreatif 92,24 Sangat kuat 94,83 Sangat kuat 6 Pembelajaran matematika dengan metode mind mapping meningkatkan cara bernalar siswa 82,76 Kuat 87,93 Sangat Kuat 7 Pembelajaran matematika dengan metode mind mapping membuat waktu belajar saya lebih efisien 80,17 Kuat 84,45 Kuat Dari tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa persentase dari seluruh butir pernyataan yang termasuk dalam kategori sangat kuat atau kuat 50 maka respon siswa pada siklus I dikatakan positif. Sedangkan pada siklus II dapat dilihat bahwa persentase dari seluruh butir