Diskripsi Hasil Penelitian Siklus 1

Tahap 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Guru sebagai fasilitator sudah cukup membantu siswa dalam mempresentasikan hasil karya. Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Guru sebagai fasilitator telah melakukan bantuan kepada siswa dalam analisis pemecahan masalah cukup baik, tetapi pembahasan belum dilakukan secara menyeluruh. 3.1.4 Refleksi Secara garis besar, pelaksanaan siklus pertama berlangsung cukup baik, karena kegiatan ini merupakan hal yang baru bagi guru. Kegiatan siklus I perlu diulang, karena berdasarkan hasil evaluasi nilai rata-rata kelas sudah terpenuhi yaitu sebesar 40,2 dengan kategori baik dan untuk masing-masing aspek skor rata-rata yang diperoleh : a kemampuan memahami masalah dari 55 baik, b kemampuan merumuskan masalah dari 43 baik c kemampuan menyelesaikan masalah dari 35 sedang d kemampuan menyimpulkan masalah dari 27 sedang tetapi untuk persentase banyak siswa yang memperoleh kategori baik baru mencapai 38 atau sebanyak 12 anak dari 32 anak. Agar kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, bekerjasama dengan kelompok dapat ditumbuhkembangkan dan dan persentase skor kemampuan pemecahan masalah siswa yang memperoleh kategori baik dapat lebih ditingkatkan, maka upaya perbaikan pada siklus berikutnya seperti hal di bawah ini. 1 Guru lebih memotivasi siswa untuk mengungkapkan gagasan secara lisan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan pada saat berlangsungnya pembelajaran. 2 Untuk meningkatkan pemahaman siswa guru membuat kartu masalah untuk diskusi sehingga mampu mengeksplorasi pemahaman siswa pada materi yang disampaikan. Serta siswa lebih kreatif dalam memecahkan masalah matematika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. 3 Tetap menggunakan model pembelajaran yang sama dalam KBM . Tabel 3 . Skor rata-rata kemampuan pemecahan masalah siklus I No Aspek Skor rata-rata 1 Memahami masalah 55 2 Merumuskan masalah 43 3 Melaksanakan pemecahan masalah 35 4 Membuat kesimpulan 27 Rata-rata kemapuan pemecahan masalah 40,2 Tabel 4 . Persentase kemampuan pemecahan masalah siklus I Kategori Kurang Sedang Baik Banyak siswa 2 18 12 Persentase 6 56 38

3.2 Diskripsi Hasil Penelitian Siklus 2

3.2.1 Perencanaan 1 Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti RPP dengan berdasar pada siklus 1 2 Menyiapkan Lembar Kerja Siswa LKS 3, 4, dan 6 3 Menyusun dan menyiapkan soal-soal pemecahan masalah dan kuncinya 4 menyusun dan menyiapkan lembar observasi. 3.2.2 Pelaksanaan dan Pengamatan Pelaksanaan dan pengamatan pembelajaran siklus 2 terdiri dari 3 pertemuan dan masing- masing pertemuan mempunyai langkah-langkah sebagai berikut. Tahap 1 : Mengorientasi siswa pada masalah Guru melakukan bimbingan kepada siswa tentang masalah yang disampaikan sudah dengan suara keras dan jelas. Tahap 2: Mengorganisasikan siswa untuk belajar Guru dengan cepat meminta membentuk kelompok belajar. Tahap 3 : Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok Guru sudah tidak banyak memberikan penjelasan kepada siswa dalam membuat laporan. Tahap 4 : Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Guru sebagai fasilitator sudah menempatkan fungsinya sebagaimana mestinya. Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Guru melakukan analisis dengan cukup baik, dan dalam evaluasi juga disertai pembahasan sehingga pemahaman siswa semakin bertambah akan materi pelajaran yang disampaikan.menyeluruh. 3.2.4 Refleksi Dalam kegiatan pada siklus kedua didapatkan hasil refleksi sebagai berikut. a. Guru telah mampu mempertahankan dan meningkatkan pengelolaan pembelajaran matematika berbasis masalah. Hal ini didasarkan pada hasil pengamatan terhadap kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran mengalami peningkatan siklus pertama ke siklus kedua b. Semua tahapan dalam pembelajaran berbasis masalah sudah dilaksanakan oleh guru dengan baik. c. Kegiatan siklus II tidak perlu diulang, karena berdasarkan hasil evaluasi skor rata- rata kemampuan pemecahan masalah sudah terpenuhi yaitu sebesar 52,75 dengan kategori baik dan untuk masing-masing aspek skor rata-rata yang diperoleh : a kemampuan memahami masalah dari 63 baik, b kemampuan merumuskan masalah dari 58 baik c kemampuan menyelesaikan masalah dari 48 baik d kemampuan menyimpulkan masalah dari 42 sedang untuk persentase banyak siswa yang memperoleh kategori baik sudah mencapai 84 atau sebanyak 25 anak dari 32 anak Tabel 5 . Skor rata-rata kemampuan pemecahan masalah siklus I I No Aspek Skor rata-rata 1 Memahami masalah 63 2 Merumuskan masalah 58 3 Melaksanakan pemecahan masalah 48 4 Membuat kesimpulan 42 Rata-rata kemapuan pemecahan masalah 52,75 Tabel 6 . Persentase kemampuan pemecahan masalah siklus II Kategori Kurang Sedang Baik Banyak siswa 1 4 27 Persentase 3 13 84

3.2 Pembahasan

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan menerapkan problem based learning pada materi sistem persamaan linear dalam dua variabel dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika. Dari refleksi pengamatan siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran berbasis masalah pada materi sistem persamaan linear dua variabel sudah mengalami peningkatan. Hal ini didasarkan pada hasil pengamatan terhadap kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran mengalami peningkatan siklus pertama ke siklus kedua dan semua tahapan dalam pembelajaran berbasis masalah sudah dilaksanakan guru dengan baik. Hasil evaluasi tes kemampuan pemecahan masalah mengalami peningkatan dari siklus I dan siklus II. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa ditunjukkan dengan rata-rata skor tes siswa mengalami peningkatan dari 40,2 sedang pada siklus I menjadi 52,75 baik pada siklus II dan skor rata-rata tiap aspek kemampuan pemecahan masalah matematika terhadap skor maksimal tiap aspek kemampuan pemecahan masalah matematika ada kenaikan dari siklus I ke siklus II, yaitu: a kemampuan memahami masalah dari 55 baik pada siklus I menjadi 63 baik pada siklus II, b kemampuan merumuskan masalah dari 43 baik pada siklus I menjadi 57 baik pada siklus II, c kemampuan menyelesaikan masalah dari 35 sedang pada siklus I menjadi 48 baik pada siklus II, d kemampuan menyimpulkan masalah dari 27 sedang pada siklus I menjadi 42 sedang pada siklus II. Tabel 7 . Perbandingan Kemampuan Pemecahan masalah siklus I dan siklus II No Aspek Skor rata-rata Siklus I Siklus II Kenaikan 1 Memahami masalah 55 63 8 2 Merumuskan masalah 43 58 15 3 Melaksanakan pemecahan masalah 35 48 18 4 Membuat kesimpulan 27 42 15 Rata-rata kemapuan pemecahan masalah 40,2 52,75 12,55