Kesimpulan Artikel Sendimat P4TK Matematika | Info Ops prosiding sendimat

Nopiyanti. 2010. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Berbasis Argumen untuk Melatih Siswa Menyelesaikan Soal-soal Pembuktian Pada Mata Pelajaran Matematika di SMP Xaverius 1 Palembang. Tesis. Palembang: Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya Sembiring, R. K. 2010. Pendidikan Matematika Realistik Perkembangan dan Tantangannya. Journal on Mathematics Education IndoMS-JME. July, 2010, Volume 1. http:jimsb.org?page_id=152. Diakses pada tanggal 04 Juni 2013 Stacey, Kaye. 2010. The PISA View of Mathematical Literacy in Indonesia. Journal on Mathematics Education IndoMS-JME. July, 2011, Volume 2. http:jimsb.org?page_id=152. Diakses pada tanggal 04 Juni 2013 PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER NHT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI PERHOTELAN SMKN 3 KLATEN TAHUN AJARAN 20132014 Ambar Nurhayati SMKN 3 Klaten, Jl. Merbabu No.11, Klaten; ambarudin_69yahoo.com Abstrak. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar matematika siswa kelas XI Perhotelan 1 SMK Negeri 3 Klaten tahun ajaran 20132014 melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together NHT dengan pendekatan Scientific. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus di mana setiap siklus meliputi perencanaan, implementasi tindakan, observasimonitoring, dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lembar observasi pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi keaktifan siswa dalam belajar matematika, soal tes akhir siklus, catatan lapangan, dan dokumen pembelajaran. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi pelaksanaan pembelajaran, pemberian observasi keaktifan siswa dalam belajar matematika, tes akhir siklus, penyusunan catatan lapangan, dan dokumentasi pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi keaktifan siswa dalam belajar matematika, diketahui bahwa siklus I mencapai rata-rata 2,80 dan siklus II mencapai rata-rata 3,77 sehingga dari 36 siswa mengalami peningkatan keaktifan dalam belajar matematika sebesar 34,64 dari siklus I ke siklus II. Dari hasil pengamatan siklus I ke siklus II, keaktifan siswa dalam belajar matematika mengalami kenaikan, maka penelitian kami anggap cukup sampai siklus II. Meningkatnya keaktifan siswa dalam belajar matematika diiringi oleh meningkatnya prestasi dalam belajar. Hasil tes akhir siklus menunjukkan bahwa rata-rata hasil ulangan siswa pada siklus I adalah 7,35 dan siklus II adalah 8,25 sehingga mengalami kenaikan sebesar 12,25. Kata Kunci. Pembelajaran Kooperatif, Keaktifan, Numbered Heads Together, Pendekatan Scientific

1. Pendahuluan

Dalam melaksanakan pembelajaran matematika seringkali terjadi siswa kurang aktif, kurang berpartisipasi, tidak punya inisiatif dan kontribusi baik secara intelektual maupun secara emosional. Guru, secara sadar atau tidak sadar, sering menerapkan pembelajaran yang hanya berpusat pada guru. Di SMK Negeri 3 Klaten, guru matematika sudah menerapkan metode diskusi kelompok yang tujuannya agar setiap siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Namun kenyataannya saat berdiskusi masih terdapat siswa yang hanya diam dan kurang berpartisipasi. Beberapa siswa hanya sebagai pendengar dan pencatat sehingga apabila ditanya tentang hasil diskusi, siswa tersebut tidak mengerti. Hal ini mengakibatkan prestasi belajar matematika rendah. Hanya beberapa siswa yang mendapatkan nilai tinggi, tetapi lebih banyak siswa yang mendapatkan nilai rendah. Kondisi ini menantang guru untuk mencari alternatif pemecahannya. Alternatif yang bisa diambil antara lain dengan mencari model pembelajaran dan pendekatan yang dapat menempatkan siswa sebagai subjek didik. Pembelajaran yang dapat membuat setiap siswa aktif, kreatif, sehingga diharapkan siswa mampu menguasai kompetensi dasar matematika secara maksimal. Dalam rangka mencari model pembelajaran yang cocok untuk mengaktifkan siswa tersebut maka penulis mencoba untuk menerapkan salah satu model pembelajaran kooperatif yaitu model pembelajaran tipe Numbered Heads Together NHT dan menerapkan pembelajaran dengan pendekatan scientific yang melibatkan siswa untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Dengan ini diharapkan siswa lebih memahami konsep yang dipelajari karena siswa terlibat langsung dalam menemukan konsep. Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu bagaimana penerapan pendekatan Scientific dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan keaktifan siswa untuk memecahkan masalah matematika pada siswa kelas XI Perhotelan SMKN 3 Klaten.

2. Kajian Pustaka

2.1 Aktivitas

Menurut Wina Sanjaya 2006:136, aktivitas adalah kegiatan yang dilakukan seseorang. Keaktifan merupakan perubahan dari tidak melakukan apa-apa menjadi melakukan sesuatu. Bentuk keaktifan diwujudkan dalam bentuk kegiatan: mendengarkan, berdiskusi, memproduksi sesuatu, menyusun laporan, memecahkan masalah dan lain sebagainya.

2.2 Pembelajaran Kooperatif

Menurut Muslimin Ibrahim dkk 2000:2-3, pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang ditandai dengan struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur penghargaan reward. Struktur tugas mengacu pada dua hal yaitu pada cara pembelajaran itu diorganisasikan dan jenis kegiatan yang dilakukan siswa dalam kelas. Struktur tujuan suatu pelajaran adalah saling ketergantungan yang dibutuhkan siswa pada saat mereka mengerjakan tugas. Ada tiga macam struktur tujuan yang dapat diidentifikasi yaitu: 1 Individualistik jika pencapaian tujuan tidak memerlukan interaksi dengan orang lain dan tidak tergantung dengan baik buruknya orang lain; 2 Kompetitif adalah siswa mencapai tujuan jika dan hanya jika siswa lain tidak mencapai tujuan; 3 Kooperatif terjadi jika siswa dapat mencapai tujuan mereka hanya jika siswa lain dengan siapa mereka bekerja sama mencapai tujuan tersebut.