Asesmen Portofolio dalam Pembelajaran Matematika

2. Menjelaskan kepada siswa bahwa akan dilaksanakan asesmen portofolio untuk mengakses tujuan tertentu atau keseluruhan tujuan pembelajaran. Dalam hal ini mendiskusikan jangka waktu pelaksanaan asesmen portofolio. 3. Menjelaskan bagian mana dan seberapa banyak kinerja dan hasil karya yang secara minimal harus tercantum atau disertakan dalam portofolio, dalam bentuk apa, dan bagaimana kinerja atau hasil kerja itu akan diakses. 4. Menjelaskan bagaimana hasil karya tersebut disajikan. b. Tahap Pelaksanaan 1. Guru mendorong dan memotivasi siswa 2. Guru melakukan pertemuan secara rutin dengan siswa guna mendiskusikan proses pembelajaran yang akan menghasilkan karya siswa, sehingga setiap langkah siswa dapat memperbaiki kelemahan yang mungkin terjadi. 3. Memberikan umpan balik secara berkesinambungan kepada siswa. 4. Memamerkan keseluruhan hasil karya yang disimpan dalam portofolio bersama-sama dengan karya keseluruhan siswa yang menjadi peserta mata pelajaran. c. Tahap Penilaian Penilaian dimulai dengan merumuskan kriteria penilaian yang dilakukan bersama-sama atau partisipasi siswa. Kriteria yang disepakati itu diterapkan secara konsisten, baik oleh guru maupun siswa. Bila ada persepsi yang berbeda maka hal itu dibicarakan pada waktu pertemuan berkala antara guru dengan siswa. Arti terpenting dari tahap penilaian adalah asesmen diri self assessment yang dilakukan siswa, sehingga siswa menghayati dengan baik kekuatan dan kelemahannya. Hasil penilaian dijadikan tujuan baru bagi proses pembelajaran berikutnya.

3. Metodologi Penelitian

Desain penelitian ini Peneitian Tindakan Kelas PTK yang mengacu kepada model Kemmis dan Tagart 1998 yang terdiri dari 4 empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XA SMA Negeri 1 Singkep Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau yang berjumlah 41 siswa pada semester I tahun ajaran 20112012. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini mencakup:  Dokumen portofolio dari semua siswa dalam satu kelas subjek penelitian. Dokumen portofolio yang dimaksud meliputi hasil dari LKS, tugas diskusi kelompok, tugas pekerjaan rumah, tugas kelompok, jurnal belajar refleksi diri dan hasil tes ulangan harian yang sudah dinilai dan diperbaiki oleh siswa.  Hasil observasi, angket, dan catatan lapangan yang berkaitan dengan aktivitas belajar dan kemandirian belajar siswa berkenaan dengan penerapan pembelajaran Analisis data dalam penelitian ini dilakukan selama dan setelah pengumpulan data. Analisis data yang bersifat kualitatif dianalisis secara kualitatif dengan model alir flow model Milles dan Huberman 1992:18 yang meliputi tahap a mereduksi data, b menyajikan data, dan c menarik kesimpulan dan verifikasi. Kriteria keberhasilan tindakan meliputi dua indikator yaitu indikator keberhasilan proses belajar dan indikator keberhasilan hasil belajar. Indikator keberhasilan proses belajar ditentukan dengan menggunakan lembar observasi. Hal ini terbukti dengan tidak dijumpainya problem yang serius pada dalam menerapkan metode ini yang berkenanaan dengan kegiatan pembelajaran dan tugas-tugas matematika yang diberikan kepada siswa.

4. Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Hasil temuan penelitian yang dianggap penting berkaitan dengan penerapan Kolaborasi penemuan terbimbing dengan permainan simulasi matematika berbantuan alat peraga GMG dan geogebra pada pembelajaran matematika. 4.4.1. Pemahaman Matematika Gambaran tentang perkembangan pemahaman matematika pada siswa kelas XA SMA Negeri 1 Singkep dapat dilihat dari rata-rata skor bukti belajar yang terkumpul dalam map portofolio. Adapun bukti belajar yang dimaksud adalah LKS, tugas PR, tugas kelompok, dan tes formatif. Data skor rata-rata bukti belajar yang menggambarkan perkembangan pemahaman matematika siswa kelas XA SMA Negeri 1 Singkep ditunjukkan pada tabel 1. Tabel 1 Skor rata-rata bukti belajar dalam dokumen portofolio siklus I dan siklus II Bukti Skor Rata-rata Siklus I Siklus II 1 2 3 1 2 3 LKS 2.41 3.83 3.39 3.07 3.66 3.68 Tugas PR 2.51 2.75 2.41 3.22 3.56 3.54 Tugas Kelompok 2.19 4.05 Tes Formatif 3.29 3.51 Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa dokumen portofolio terdapat peningkatan pemahaman matematika setelah diterapkan penemuan terbimbing dan permainan simulasi matematika berbantuan alat peraga GMG. Skor rata-rata keseluruhan LKS pada siklus I adalah 3.21 dan skor rata-rata keseluruhan LKS pada siklus II 3.47. Dengan demikian terjadi peningkatan pada skor LKS. Pada siklus I skor rata-rata pada tugas PR dan tugas kelompok adalah 2.56 dan 2.19, skor rata-rata ini sangat rendah hal ini disebabkan antara lain; 1 banyak siswa yang tidak mengumpulkan tugas, hal ini dikarenakan siswa kurang bertanggung jawab pada tugas yang diberikan, 2 Siswa kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan karena kurang memahami konsep melalui permainan simulasi melalui beberan. Namun pada siklus II skor rata-rata tugas PR dan tugas kelompok meningkat berturut-turut menjadi 3.44 dan 4.05.