Manfaat Pembelajaran Tematik Artikel Sendimat P4TK Matematika | Info Ops prosiding sendimat

Dengan pelaksanaan pembelajaran memanfaatkan tema ini, diperoleh beberapa manfaat yaitu: a. Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan, b. Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isimateri pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir, c. Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecah-pecah. d. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat, Keuntungan pembelajaran tematik bagi guru antara lain adalah sebagai berikut: a. Tersedia waktu lebih banyak untuk pembelajaran. b. Materi pelajaran tidak dibatasi oleh jam pelajaran, melainkan dapat dilanjutkan sepanjang hari, mencakup berbagai mata pelajaran. c. Hubungan antar mata pelajaran dan topik dapat diajarkan secara logis dan alami. Dapat ditunjukkan bahwa belajar merupakan kegiatan yang kontinyu, tidak terbatas pada buku paket, jam pelajaran, atau bahkan empat dinding kelas. d. Guru dapat membantu siswa memperluas kesempatan belajar ke berbagai aspek kehidupan. Guru bebas membantu siswa melihat masalah, situasi, atau topik dari berbagai sudut pandang. e. Pengembangan masyarakat belajar terfasilitasi. Penekanan pada kompetisi bisa dikurangi dan diganti dengan kerja sama dan kolaborasi. Keuntungan pembelajaran tematik bagi siswa antara lain adalah sebagai berikut: a. Bisa lebih memfokuskan diri pada proses belajar, daripada hasil belajar. b. Menghilangkan batas semu antar bagian-bagian kurikulum dan menyediakan pendekatan proses belajar yang integratif. c. Menyediakan kurikulum yang berpusat pada siswa – yang dikaitkan dengan minat, kebutuhan, dan kecerdasan; mereka didorong untuk membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab pada keberhasilan belajar. d. Merangsang penemuan dan penyelidikan mandiri di dalam dan di luar kelas. e. Membantu siswa membangun hubungan antara konsep dan ide, sehingga meningkatkan apresiasi dan pemahaman.

8. Pramuka dalam Kurikulum

Terbitnya UU Nomor 122010 tentang Gerakan Pramuka memperkuat legalitas Pramuka di negeri ini. Dengan terbitnya undang-undang tersebut maka pelaksanaan pendidikan kepramukaan pada saat ini tidak lagi hanya sekedar mengisi masa senggang kaum muda dengan berbagai kegiatan yang positif, akan tetapi telah meningkat menjadi kewajiban setiap warga negara untuk mengimplementasikannya. Jika kita resapi dan kita maknai secara mendalam selama ini selalu terpikirkan dalam otak kiri para siswa adalah bagaimana dirinya mencapai nilai mata pelajaran IPA, Matematika, Bahasa Inggris dan mata pelajarannya lainnya bisa tinggi dan memuaskan sehingga kegiatan- kegiatan ekstra kurikuler yang melatih otak kanan terabaikan dan terkesan tidak dipedulikan, oleh karena itu perlu keseimbangan antara otak kiri dan otak kanan. Kebijakan Pemerintah menjadikan kegiatan kepramukaan sebagai kegiatan wajib ekstrakurikuler di sekolah adalah kebijakan yang tepat dan langkah awal yang baik dalam menciptakan generasi muda yang unggul dan memiliki kepribadian dan watak yang luhur. Tinggal sekarang, langkah apa yang mesti disiapkan dan dilakukan oleh Gerakan Pramuka terhadap kebijakan pemerintah tersebut sehingga peran yang diberikan dapat dilaksanakan dengan baik. Dalam Undang-undang tersebut dijelaskan bahwa Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan. Gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup. Kegiatan pendidikan kepramukaan dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan spiritual dan intelektual, keterampilan, dan ketahanan diri yang dilaksanakan melalui metode belajar interaktif dan progresif. Kegiatan pendidikan kepramukaan dilaksanakan dengan menggunakan sistem among. Sistem among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia. Sistem among dilaksanakan dengan menerapkan prinsip kepemimpinan: a. di depan menjadi teladan; b. di tengah membangun kemauan; dan c. di belakang mendorong dan memberikan motivasi kemandirian. Tidak hanya itu metode kepramukaan merupakan salah cara belajar interaktif progresif melalui: a. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka. b. Belajar sambil melakukan. c. Sistem beregu. d. Kegiatan yang menantang dan menarik serta e. mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani anggota muda. f. Kegiatan di alam terbuka. g. Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan. h. Sistem satuan terpisah untuk putra dan untuk putri. i. Sistem tanda kecakapan