Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan Penelitian Tindakan .1 Rencana Tindakan

pembuatan soal dan penyelesaiannya. Selanjutnya pada tahap kooperatif problem posing peserta didik telah duduk dalam posisi diskusi kelompok. Peserta didik menerima arahan pendidik tentang cara berdiskusi, penulisan hasil diskusi pada lembar kerja dan tanggung jawab tiap anggota kelompok dalam partisipasi pembuatan soal dan penyelesaiannya. Tahap kooperatif problem posing dilaksanakan pada pertemuan ke-2 dan ke-3 tiap siklus. Pada pertemuan ke-2 sebagai latihan dan pada pertemuan ke-3 sebagai tes. Evaluasi dilaksanakan pada tiap-tiap pertemuan, dengan menanggapi soal dan penyelesaian yang dibuat peserta didik. Peserta didik mendengarkan pembahasan hasil diskusi oleh pendidik supaya tidak melakukan kesalahan pada pembuatan soal dan penyelesaiannya pada pertemuan berikutnya. Dalam tahap ini juga dilakukan dengan presentasi hasil diskusi kelompok. Pendidik menutup pertemuan dengan mengarahkan peserta didik membuat kesimpulan hasil belajar pada pertemuan tersebut. Peserta didik menerima penjelasan tentang materi dan pedoman peserta didik untuk pertemuan berikutnya. Pada tahap observasi pendidik dan pengamat mengisi lembar observasi selama pembelajaran berlangsung. Pengamat mengisi catatan lapangan untuk hal-hal penting yang terjadi yang tidak termasuk pada lembar observasi. Tahap refleksi peserta didik diminta untuk mengisi angket dan lembar wawancara kepada perwakilan peserta didik. Pendidik dan pengamat menganalisis lembar observasi, lembar angket, lembar wawancara, dan lembar kerja peserta didik pada pertemuan ke-3. Hasil yang diperoleh pada kegiatan refleksi ini digunakan untuk menyempurnakan tindakan pada siklus ke-2.

2.5 Metode Pengumpulan Data

Ada 4 metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1 pengamatan, 2 angket, 3 wawancara, 4 pencermatan dokumen, sehingga menggunakan 4 instrumen yaitu: 1 lembar pengamatanobservasi, 2 lembar angket, 3 lembar pedoman wawancara, 4 lembar pencermatan dokumen lembar kerja akhir siklus Data yang diperoleh ada 4 macam, yaitu : 1 Proses pembelajaran: aktivitas belajar, kelancaran, suasana, dan hasil pembelajaran. 2 Pendapat peserta didik tentang aktivitas belajar peserta didik, kelancaran pembelajaran, suasana pembelajaran dan hasil pembelajaran. 3 Pendapat perwakilan peserta didik tentang pendidik dan peserta didik dalam aktivitas belajar, kelancaran, suasana, dan hasil pembelajaran. 4 Kemampuan berfikir kritis dari hasil diskusi pada lembar kerja peserta didik.

2.6 Metode Analisis Data

Tes awal berbentuk pilihan ganda 20 soal Menentukan luas dan volume bangun ruang dan Menentukan jarak antar unsur dalam ruang yang harus dikerjakan selama 60 menit. Lembar kerja peserta didik digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis yang meliputi 3 aspek. Masing-masing mempunyai skor maksimal 10. Jika hanya separuh dari aspek tersebut yang terpenuhi maka nilainya 5. Jika terjadi kesalahan konsep yang fatal maka nilainya 1. Namun jika ada pernyataan atau kalimat yang kurang jelas namun masih bisa dipahami maksudnya maka dinilai antara 7-9. Demikian juga jika aspek tersebut hanya terpenuhi kurang dari 50 maka nilainya 2 - 4. Tes akhir juga berbentuk pilihan ganda 20 soal dengan waktu 60 menit. Hasil tes akhir dan tes awal digunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar matematika peserta didik setelah pembelajaran kooperatif problem posing. Materi tes akhir siklus tiap-tiap kelompok diminta membuat 3 soal dan penyelesaiannya. Pada tes akhir siklus I terdiri dari: 1 dua soal dan penyelesaian luas bangun ruang dan 2 satu soal dan penyelesainya volume bangun ruang. Sedangkan pada tes akhir siklus II tiap-tiap kelompok diminta membuat 1 dua soal dan penyelesaian jarak pada bangun ruang, dan 2 satu soal dan penyelesaian sudut pada bangun ruang. Penilaian terbagi dalam 3 aspek yaitu: 1 Mengklarifikasi masalah dengan indikator; 2 Menilai informasi dan menggunakan untuk menyusun pertanyaan atau pernyataan dengan benar; 3 Menyelesaikan pertanyaan yang dibuatnya. Skor maksimum masing-masing aspek adalah 10, dengan pedoman penilaian sama dengan penilaian lembar kerja peserta didik. Nilai masing-masing aspek dijumlah, dihitung rata-ratanya kemudian nyatakan dalam persentase. Kriteria Kemampuan Berpikir Kritis menggunakan tabel sebagai berikut: Tabel 2. Kriteria Kemampuan Berpikir Kritis Berdasarkan Persentase Hasil Tes No. Persentase Hasil Tes Kriteria 1 89 x ≤ 100 Sangat Tinggi 2 79 x ≤ 89 Tinggi 3 64 x ≤ 79 Sedang 4 54 x ≤ 64 Rendah 5 ≤ 54 Sangat Rendah Diadopsi dari: Wayan dan Sunartana dalam Fety Herira A hal. 35 x = persentase hasil tes.

2.7 Indikator Keberhasilan

Tindakan dikatakan berhasil jika: 1 Minimal 67 dari banyaknya peserta didik melakukan aktivitas belajar matematika bertanya, menjawab, memberi saran dan pendapat; 2 Minimal 67 dari banyaknya peserta didik telah membuat dan menyelesaikan soal dengan benar; 3 Minimal 67 dari banyaknya peserta didik mengalami peningkatan prestasi belajar.