Tahap Presentasi Kelompok Tahap Refleksi dan Penyimpulan

Tabel 2 . Data Pretes, Postes, dan N-Gain KPMM Siswa Kelas VII-2 SMP N 13 Pekanbaru No Postes Pretes N- Gain No Postes Pretes N- Gain No Postes Pretes N- Gain 1 104 28 1,000 13 49 31 0,247 25 32 10 0,234 2 104 25 1,000 14 52 10 0,447 26 52 15 0,416 3 104 28 1,000 15 44 16 0,318 27 42 36 0,088 4 84 28 0,737 16 67 10 0,606 28 56 6 0,510 5 104 28 1,000 17 45 13 0,352 29 58 8 0,521 6 49 26 0,295 18 55 31 0,329 30 59 0,567 7 64 26 0,487 19 62 36 0,382 31 58 8 0,521 8 80 36 0,647 20 55 8 0,490 32 64 10 0,574 9 46 23 0,284 21 60 18 0,488 33 61 0,587 10 52 25 0,342 22 55 8 0,490 34 39 36 0,044 11 63 31 0,438 23 31 8 0,240 35 35 5 0,303 12 54 8 0,479 24 46 6 0,408 Berdasarkan klasifikasi N-Gain yang ditetapkan Hake 1999, dari Tabel 2 di atas peningkatan KPMM siswa sekolah level tinggi berada pada kategori tinggi sebanyak 5 orang 14,29, kategori sedang sebanyak 20 orang 57,14, dan kategori rendah sebanyak 10 orang 28,57. Sementara itu dari Tabel 3 terlihat peningkatan KPMM siswa sekolah level sedang berada pada kategori tinggi sebanyak 3 orang 9,09, kategori sedang sebanyak 19 orang 57,58, dan kategori rendah sebanyak 11 orang 33,33. Berarti peningkatan KPMM siswa level tinggi dan siswa level sedang dominan berada pada kategori sedang. Tabel 3 . Data Pretes, Postes, dan N-Gain KPMM Siswa Kelas VII-1 SMP N10 Pekanbaru No Postes Pretes N- Gain No Postes Pretes N- Gain No Postes Pretes N- Gain 1 52 10 0,447 12 72 15 0,640 23 44 15 0,326 2 44 16 0,318 13 31 16 0,170 24 49 8 0,427 3 67 10 0,606 14 52 10 0,447 25 57 15 0,427 4 78 13 0,718 15 69 10 0,628 26 44 21 0,227 5 44 25 0,241 16 34 21 0,157 27 64 15 0,551 6 72 5 0,667 17 44 15 0,326 28 42 21 0,253 7 50 13 0,407 18 24 10 0,149 29 41 26 0,192 8 78 19 0,694 19 78 15 0,708 30 34 18 0,186 9 62 13 0,538 20 44 10 0,362 31 39 20 0,226 10 72 15 0,640 21 84 5 0,798 32 34 21 0,157 11 69 39 0,462 22 49 20 0,345 33 44 0,423

4. Kesimpulan dan Saran

4.1.Kesimpulan

1. Peningkatan KPMM siswa sekolah level tinggi dan sekolah level sedang dominan berada pada kategori sedang. 2. PMSS merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan KPMM siswa baik pada sekolah level tinggi maupun sekolah level sedang.

4.2.Saran

PMSS dapat dijadikan salah satu model pembelajaran untuk menigkatkan KPMM siswa.

5. Ucapan Terima Kasih

Terima kasih kepada Lembaga Penelitian Universitas Riau yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk berkompetisi memperoleh Hibah Disertasi Doktor tahun 2012 sehingga dapat memfasilitasi penyelesaian penelitian ini. Daftar Pustaka Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika SMPMTs. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Biryukov, P. 2003. Metacognitive Aspect of Solving Combinatorics Problems. [Online]. Tersedia:http:www.cimt.pymouth.ac.ukjournalbiryukov.pdf [27 Oktober 2009] Eizenberg, M.M Zaslavsky,O. 2003. Cooperative Problem Solving in Combinatorics: the Inter- Relations between Control Processes and Successful Solutions”. Journal of Mathematical Behavior. [Online] Vol 22, 15 halaman. Tersedia:http:lingkinghub.elsevier.comretrievepiis073231230300049x [30 November 2009] Hake, R. R. 1999. Analizing ChangeGain Scores. [Online]. Tersedia: http:www.physics.indiana.edu-sdiAnalyzingChange-Gain.pdf [7 Mei 2011] Ibraheem, A et al.2009. Proportional Reasoning and Polya‟s Problem Solving in Pre-Algebra Mathematics. Mathematics Teaching-Research Journal Online. [Online] Vol 3, 25 halaman. Tersedia:http:www.hostoscuny.edudepartementmathmtrjarchivesvol 3issue 3Proportional Reasoning Polya [20 November 2009] Laurens, T. 2010. Penjenjangan Metakognisi Siswa. Disertasi Doktor pada PPS Unesa.Surabaya: tidak diterbitkan. Mu‟addab, H. 2010. Pengertian Soft Skill dan Hard Skill. [Online]. Tersedia: http:hafismuaddab.wordpress.com20100213pengertian-soft-skill-dan-hard-skill [8 April 2011] Nur, M. 2000. Strategi-strategi Belajar. Surabaya: Pusat Studi Matematika dan IPA Sekolah. Sabandar, J. 2010. “Thinking Classroom dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah”, dalam T.Hidayat. et al. ed. Teori, Paradigma, Prinsip dan Pendekatan Pembelajaran MIPA dalam Konteks Indonesia. Bandung: FPMIPA UPI. Schulz, B. 2008. The Importance of Soft Skills: Education beyond Academic Knowledge. Journal of Language and Communication, Juni 2008. [Online]. Tersedia: http:www.freeebookspdf.netThe-importance-of-soft-skills-education-beyond-academic- knowledge. [5 Februari 2013] Yimer, A. dan Ellerton, N.F. 2006. Cognitive and Metacognitive Aspects of Mathematical Problem Solving: An Emerging Model. [Online]. Tersedia: http:www.merga.net.audocumentsRP672006.pdf [18 Oktober 2009]