Pengertian, Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran

merangsang siswa untuk belajar. Asosiasi Pendidikan Nasional memiliki pengertian berbeda, media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Sadiman, 2012 Secara umum, media merupakan alat untuk menyampaikan informasi atau pesan dari suatu tempat ke tempat lain. Media digunakan dalam proses komunikasi, termasuk kegiatan belajar mengajar. Menurut I Wayan Santyasa 2007: 3, proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, yakni guru komunikator, bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa komunikan, dan tujuan pembelajaran. Jadi, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan bahan pembelajaran, sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dapat dikatakan bahwa bentuk komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana untuk menyampaikan pesan. Dari keseluruhan pengertian di atas, secara umum dapat dikatakan bahwa substansi media pembelajaran adalah: 1. Bentuk saluran, yang digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi atau bahan pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar. 2. Berbagai jenis komponen dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar. 3. Bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang pembelajar untuk belajar. 4. Bentuk-bentuk komunikasi yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar, baik cetak maupun audio, visual, audio-visual. Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Mempermudah proses pembelajaran di kelas. 2. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran. 3. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar. 4. Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran. Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. 2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasasi pengajaran dengan baik. 3. Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga. 4. Pembelajaran lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengar penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga aktifitas lain yang dilakukan seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain. Sudjana, 1991

3. Proses Belajar Mengajar sebagai Proses Komunikasi

Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluranmedia tertentu ke penerima pesanan. Pesan, sumber pesan, saluranmedia dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran atau didikan yang ada dalam kurikulum. Sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan produser media. Salurannya adalah media pendidikan dan penerima pesannya adalah siswa atau juga guru. Pesan berupa isi ajaran dan didikan yang ada dalam kurikulum dituangkan oleh guru atau sumber lain ke dalam simbol-simbol komunikasi, baik simbol verbal kata-kata lisan atau pun tertulis maupun simbol-simbol non verbal atau visual. Proses penuangan pesan ke dalam simbol-simbol komunikasi itu disebut encoding. Selanjutnya penerima pesan bisa siswa, peserta latihan ataupun guru dan pelatihnya sendiri menafsirkan simbol-simbol komunikasi tersebut sehingga diperoleh pesan. Proses penafsiran simbol-simbol komunikasi yang mengandung pesan-pesan tersebut disebut decoding. Adakalanya penafsiran tersebut berhasil, adakalanya tidak. Penafsiran yang gagal atau kurang berhasil berarti kegagalan atau kekurangberhasilan dalam memahami apa yan gdidengan, dibaca, atau dilihat dan diamatinya. Ada beberapa faktor yang menjadi penghambat atau penghalang proses komunikasi. Kita kenal adanya hambatan psikologi, seperti minat, sikap, pendapat, kepercayaaan, intelegensi, pengetahuan, dan hambatan fisik seperti kelelahan, sakit, keterbatasan daya indera dan cacat tubuh. Siswa yang senang terhadap mata pelajaran, topik serta gurunya tentu lain hasil belajarnya dibandingkan dengan yang benci atau tak menyukai semua itu. Dua jenis hambatan lain adalah hambatan kultural seperti perbedaan adat istiadat, norma- norma sosial, kepercayaan dan nilai nilai panutan, dan hambatan lingkungan yaitu hambatan yang ditimbulkan situasi dan kondisi keadaan sekitar. Proses belajar yang nyaman tentu akan berbeda dengan proses yang dilakukan di kelas yang bising, panas dan berjubel. Perbedaan adat istiadat, norma sosial dan kepercayaan kadang-kadang bisa menjadi sumber salah paham. Karena adanya berbagai jenis hambatan tersebut baik dalam diri guru maupun siswa, baik sewaktu mengencode atau mendecodenya, proses komunikasi belajar mengajar sering kaili berlangsung secara tidak efektif dan efisien. Maka pendidikan sebagai salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan sehingga membantu mengatasi hal tersebut. Perbedaan gaya belajar, minat intelegensi, keterbatasan daya indera, cacat tubuh atau hambatan jarak geografis, jarak waktu dan lain-lain dapat dibantu di atasi dengan pemanfaatan media pendidikan. Sadiman, 2012

4. Pembelajaran Matematika Berbasis ICT

Pada dasarnya secara individual manusia itu berbeda-beda, demikian pula dalam memahami konsep-konsep abstrak. Setiap manusia akan mencapai tingkat belajar yang berbeda. Setiap konsep abstrak matematika yang baru dipahami perlu ditanamkan, melekat, dan tahan lama dalam pola pikir dan tindakannya. Untuk keperluan itu, belajar dengan berbuat dan memahami, tidak hanya sekedar hapalan atau mengingat-ingat fakta saja yang tentunya akan mudah dilupakan dan sulit untuk dapat dimiliki. Karena itulah, dalam pembelajaran matematika diperlukan media pembelajaran. Ada beberapa fungsi dari media pembelajaran dalam bidang matematika, antara lain sebagai berikut: 1. Dengan adanya media pembelajaran, anak-anak akan lebih banyak mengikuti pelajaran matematika dengan gembira sehingga minatnya dalam mempelajari matematika semakin besar, Anak akan senang, terangsang, tertarik, dan bersikap positif terhadap pembelajaran matematika. 2. Dengan disajikannya konsep abstrak matematika dalam bentuk konkret, maka siswa pada tingkat-tingkat yang lebih rendah akan lebih mudah memahami dan mengerti. 3. Media pembelajaran dapat membantu daya tilik ruang, karena anak tidak dapat membayangkan bentuk-bentuk geometri ruang sehingga gambar dan benda-benda nyata menjadi media pemahamannya tentang ruang. 4. Anak akan menyadari adanya hubungan antara pembelajaran dengan benda-benda yang ada di sekitarnya, atau antara ilmu dengan alam sekitar dan masyarakat. 5. Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk konkret, yaitu dalam bentuk model matematika dapat dijadikan objek penelititan dan dapat pula dijadikan alat untuk penelititan ide-ide baru dan relasi-relasi baru. Uno, 2010 Pembelajaran berbasis ICT adalah pembelajaran yang salah satunya memanfaatkan internet sebagai media. Pembelajaran yang memanfaaatkan media disebut juga sebagai pembelajaran jarak jauh. Suatu pembelajaran jarak jauh berbasis web antara lain harus memiliki unsur lsebagai berikut: 1. Pusat kegiatan siswa: sebagai suatu community web based distance learning harus mampu menjadikan sarana ini sebagai tempat kegiatan siswa, di mana siswa dapat menambah kemampuan, membaca materi pembelajaran, mencari informasi, dan sebagainya. 2. Interaksi dalam grup: para siswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk mendiskusikan materi-materi yang diberikan guru. Guru dapat hadir dalam grup ini untuk memberikan sedikit ulasan tentang materi yang diberikan. 3. Sistem administrasi mahasiswa: di mana para siswa dapat melihat informasi mengenai status siswa, prestasi siswa, dan sebagainya