Teknik Analisis Data Metodelogi Penelitian

4. Hasil dan Pembahasan

4.1 Diskripsi Awal

Kondisi di SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta belum banyak guru yang menggunakan model pembelajaran seperti STAD , TGT dan lain-lain, sehingga siswa di beberapa kelas masih kurang termotivasi saat pembelajaran dengan guru. Guru aktif saat mengajar namun siswa pasif saat belajar. Bila guru memberikan pekerjaan rumah baru ada beberapa siswa yang mengerjakan, sebagian siswa mengerjakan tapi hanya mencotek temannya, dan sebagian kecil siswa yang benar-benar mengerjakan sendiri di rumah. Kondisi ruangan saat belajar mengajar sering gaduh, dan tiduran saat pelajaran. Sebagian kecil siswa tidak memperhatikan dengan materi yang disampaikan oleh guru. Ada beberapa siswa saat di dalam kelas masih pasif. Semua temuan saat proses belajar mengajar tersebut di atas sangat mempengaruhi prestasi siswa dan pada akhirnya mutu dan tujuan pendidikan di sekolah tidak tercapai dengan maksimal. Khususnya kelas VIII B SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta hal ini sangat mempengaruhi prestasi siswa.

4.2 Siklus 1

Guru menjelaskan materi tentang luas prisma yang disampaikan dengan menggunakan model prisma dari berbagai macam bentuk yang sudah disediakan, siswa mengamati peragaan oleh guru tentang bentuk-bentuk prisma. Kemudian siswa dibagi lembar kerja siswa untuk menentukan rumus luas prisma dengan alas persegi panjang. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, masing masing kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk menemukan luas prisma. Terlihat saat berdiskusi masing-masing kelompok berusaha untuk menemukan luas prisma dengan menggunakan jaring-jaring prisma, namun demikian masih ada beberapa siswa yang asik mengobrol sendiri atau dengan teman kelompok lain berkomunikasi yang menyimpang dari masalah yang sedang dibahas. Pada siklus pertama ini tingkat partisisipasi dalam pembelajaran siswa cukup baik dan respon siswa terhadap mata pelajaran cukup baik. Aktivitas siswa saat mengikuti penjelasan dari guru cukup merespon yang ditandai dengan keaktifan siswa saat diskusi kelompok dalam menemukan rumus luas prisma. Kerja sama antar siswa dalam satu kelompok sangat bagus walau ada beberapa siswa yang masih diam saja karena latar belakang materi prasarat siswa dalam materi tersebut masih sedikit dan beberapa siswa yang malah asik dengan siswa yang lain dalam kelompok yang berbeda. Kerja sama antar kelompok rata-rata sudah bagus ditandai dengan saling memberikan informasi yang benar. Pada saat guru memberikan kuis yang harus dikerjakan secara mandiri, masing-masing siswa mengerjakan dengan tekun dan berusaha untuk bisa mengerjakan secara mandiri. Guru selalu mengingatkan masing-masing siswa untuk mengerjakan secara mandiri, tanpa bekerjasama dengan temannya. Hasil prestasi belajar siswa pada siklus pertama ini adalah: Tabel 1. Hasil ketuntasan siswa siklus pertama No Tuntas Tidak Tuntas Rata-rata Nilai Rata-rata poin 1. 17 siswa 17 siswa 64,71 24,56 Dari hasil di atas terlihat baru ada 50 yang tuntas dan 50 tidak tuntas dengan nilai rata- rata 64,71 dan nilai rata-rata poin siswa sebesar 24,56. Rata-rata nilai masih di bawah standar nilai ketuntasan yang berarti masih banyak siswa yang nilainya di bawah rata-rata. Sedangkan rata-rata poin sudah berada pada rata-rata 24,56 yang berarti banyak siswa yang sudah mengalami kenaikan nilai bila dibandingkan dengan nilai awal yang diberikan oleh guru.

4.3 Siklus 2

Dalam siklus yang ke dua ini siswa dengan bimbingan guru menemukan konsep volum prisma dan limas. Dalam hal ini guru dengan menggunakan model kubus dan balok menanamkan konsep dengan mengingat kembali volum kubus atau balok. Dengan menggunakan model balok siswa ditanamkan tentang konsep volum. Dan dari konsep volum pada balok diterapkan konsep volum dalam prisma. Balok dan kubus termasuk prisma maka dengan konsep volum balok atau kubus siswa memahami konsep volum prisma. Untuk menanamkan konsep volum limas dilakukan dengan pendekatan volum kubus yang dibagi enam sama besar. Dengan metode tanya jawab, guru menggunakan model kubus yang dibagi enam untuk menanamkan konsep volum limas. Dengan uraian yang ditulis di papan tulis oleh guru, siswa dengan pelan-pelan memahami konsep volum limas segiempat beraturan. Dari konsep tersebut guru memberikan informasi kepada siswa untuk menyelidiki apakah limas segi yang lain mempunyai volum yang sama dengan limas segi empat tersebut. Dalam siklus yang kedua ini pengamatan dalam proses pembelajaran masih tetap sama dengan siklus yang pertama yaitu tentang motivasi belajar, aktivitas siswa, kerja kelompok dan kerja mandiri. Dari data yang didapat dari pedoman pengamatan terjadi peningkatan proses pembelajaran yang dilakukan di kelas dan tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, keaktifan belajar di kelas, peningkatan keaktifan siswa saat berdiskusi kelompok, komunikasi siswa serta belajar mandiri siswa. Diharapkan dengan adanya peningkatan dari proses belajar mengajar maka dimungkinkan prestasi belajar siswa meningkat. Hasil ketuntasan siswa dalam belajar di siklus kedua ini adalah: Tabel 2. Rata-rata nilai ketuntasan siklus kedua No Tuntas Tidak Tuntas Rata-rata Nilai Rata-rata Poin 1. 25 siswa 9 siswa 71,26 25,15