Simpulan dan Saran Saran

3 Rencana Penerapan Ide: Dalam merencanakan penerapan ide, ST mengawali dengan cara prosedural cara coba- coba, ST tidak mengalami kesulitan dalam rencana mengimplementasikan cara coba-coba untuk menemukan bangun ruang yang mirip dengan bangun ruang yang diketahui dalam soal. 4 Penerapan Ide: Jawaban yang dikemukakan ST semuanya benar dan memenuhi aspek kreativitas, yaitu: kefasihan, kelancaran, dan kebaruan. Dalam mengimplementasikan ide, ST cenderung melibatkan berpikir kreatif dalam aspek afektif, yaitu merasa tertantang, dan merasa yakin.

b. Karakteristik berpikir kreatif subjek berkemampuan Awal Rendah dalam

pemecahan masalah matematika dimensi tiga: 1 Tahapan Mensintesis ide: SR mengenal masalah yang diberikan dengan cara mencari koherensi dengan soal-soal yang pernah dijumpai sebelumnya. 2 Membangun Ide: Dalam membangun ide, SR mempertimbangkan: bentuk bangun ruang, rumus bangun ruang, unsur-unsur bangun ruang yang mirip dengan bangun ruang yang secara eksplisit dinyatakan dalam soal. SR tidak produktif dalam memproduksi ide-idestrategi, dalam memikirkan solusi yang berbeda. Dalam membangun ide, SR cenderung berpikir prosedural 3 Rencana Penerapan Ide: Dalam merencanakan penerapan ide, SR mengawali dengan memilih cara prosedural cara coba-coba Dalam rencana menerapkan ide mencari bangun ruang sisi lengkung dengan strategi coba- coba, SR mengalami kesulitan dan tidak mampu mengatasi kesulitannya dan berhenti memikirkan masalahnya. 4 Penerapan Ide: Jawaban yang dikemukakan SR semuanya benar dan memenuhi aspek kreativitas, yaitu: kefasihan,dan kelancaran.

2. Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian maka direkomendasikan beberapa hal berikut: a. Dalam pembelajaran: lebih menekankan proses dari pada hasil. b. Untuk Penelitian Relevan dilakukan pada materi yang lain. Daftar Pustaka Alimuddin. 2009. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa. Penelitian. Tidak dipublikasikan Arikunto,S.2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan . Edisi Revisi. Jakarta :.Bumi Aksara Djaali. 1984. Pengaruh kebiasaan Belajar, Sikap, Kemampuan Dasar, dan Proses Belajar Mengajar terhadap Prestasi Matematika pada SMA di Kota Madya Ujung Pandang. Disertai Doktor. Jakrta: FPS IKIP Jakarta Fisher, R. 1990. Teaching Children to Think.Mayland Avenue: Simon and Schuster Education. Kitano, M. K. Kirby, D. F. 1986. Gifted Education: A Comprehensive View. Boston: Little, Brown and Company. Moleong, L. A. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Munandar, U. 1999. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdikbud dan Rineka Cipta. Munandar, U. 2000. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah: Petunjuk Bagi Para Guru dan Orang Tua.Jakarta: Gramedia. Petty, G. 1997. How to be Better at Creativity Terjemahan. Jakarta: Elex Media Komputindo Ruggiero, V. R. 1998. The Art of Thinking: A Guide to Critical and Creative Thought. New York: Longman, An Imprint of Addison Wesley Longman. Semiawan, C. R. 1990. Menumbuhkan Kreativitas. Jakarta: PT. Widyadara. Semiawan, C. R., Putrawan, I M., Setiawan, T. H. 1999. Dimensi Kreatif dalam FilsafatIlmu. Bandung: Rosda Karya. Simadha.S. Becker.P. 1997. The Open-Ended Approach. A New Proposal teaching Mathematics. NY. NCTM. Simonton, D. K. 2003. Scientific Creativity as Constrained Stochastic Behavior: The Integration of Product, Person, and Process Perspectives. Psychological Bulletin, 129: 475 –494. Siswono, T. Y. E. 2006. Desain Tugas untuk Mengidentifikasi kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Matematika. Pancaran Pendidikan, XIX63: 495-509. Siswono, T. Y. E. 2007. Penjenjangan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Identifikasi Tahap Berpikir Kreatif Siswa dalam Memecahkan dan Mengajukan Masalah Matematika. Disertasi tidak diterbitkan. Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya. Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia: Konstatasi Keadaan Masa Kini menuju Harapan Masa Depan. Jakarta: Ditjen Dikti Depdiknas. Torrance, E.P. Ed. 2000. On the edge and keeping on the edge. Bensenville, IL: Scholastic Testing Service, Inc. STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION STAD MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR KOMPETENSI LUAS DAN VOLUM BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII B SMP MUAHAMMADIYAH 9 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011-2012 Margiyati SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta, Karangkajen Mg III1039, Yogyakarta; margiyati1yahoo.com Abstrak . Tujuan penelitian ini mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement DevisionsSTAD dan apakah pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi menghitung luas dan volum bangun limas dan prisma kelas VIII B SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan prosedur siklus spiral atau siklus berulang yang terdiri atas 1 perencanaan, 2 tindakan, 3 pemantauan observasi, dan 4 refleksi. Hasil penelitian ini adalah perbandingan nilai antara siklus satu dengan siklus kedua ada peningkatannya dari kategori belum mencapai ketuntasan minimal sampai dengan sudah mencapai ketuntasan minimal dengan nilai rata-rata 60,72 menjadi 65,33 atau atau sebesar 7,59 .Nilai rata-rata belum mempunyai kenaikan yang sangat signifikan, karena ada beberapa kemungkinan penyebabnya antara lain aktifitas belajar, motivasi belajar, kerja kelompok dan kemandirian siswa belajar mengalami kenaikkan dari siklus pertama ke siklus ke-2, namun belum mencapai 80 dari yang ditragetkan. Kata kunci. Prestasi Belajar, Model Belajar STAD, Luas dan Volum Bangun Ruang Sisi Lengkung

1. Pendahuluan

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta mempunyai target target rata-rata hasil UN sebesar 7,5. Namun hasil try out yang sudah dilakukan di tingkat SMP dan SMA di Yogyakarta nilai rata-ratanya masih di bawah 7. Berdasarkan data dari pelaksanaan try out, nilai rata-rata ujicoba UN siswa SMP di Yogya baru 6,54 pada try out tahap pertama. Nilai rata-rata itu bahkan turun pada try out tahap kedua hanya 6,1 saja . Dari hasil pertanyaan guru di kelas VIII yang berjumlah 108 siswa mengatakan bahwa yang suka pelajaran matematika ada 18 orang atau 16,7 , maka untuk meningkatkan prestasi belajar siswa guru melakukan penelitian apakah pembelajaran dengan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dari permasalahan di atas peneliti dapat merumuskan masalah penelitian yaitu bagaimana dan apakah penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achifment devisions SAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa materi menghitung luas dan volum bangun limas dan prisma kelas VIII B SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta. Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana dan apakah penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achifment devisions STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa materi menghitung luas dan volum bangun limas dan prisma kelas VIII B SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta.

2. Kajian Teori

2.1 Prestasi Belajar

Menurut pengertian psikologis belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut nyata untuk semua tingkah laku. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok Djamarah, 1994:19. Sedang menurut Mas‟ud Hasan Abdul Dahar dalam Djamarah 1994,21 bahwa prestasi adalah apa yang diciptakan,hasil pekerjaan yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Menurut Nurkencana 1986:62 mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Menengok dari pengertian prestasi dan belajar dapat peneliti mengambil kesimpulan definisi prestasi belajar adalah hasil atau taraf yang dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik perubahan sikap keterampilan, tingkah laku, pengetahuan dan kemudian akan diukur, kemudian diwujudkan dengan angka atau pernyataan. Faktor yang ikut menentukan tingkat keberhasilan belajar peserta didik di sekolah adalah faktor pendekatan belajarapproach of learning, yakni jenis upaya belajar peserta didik yang meliputi strategi dan metode yang digunakan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Muhibin syah,2008:139.Dalam hal ini peneliti mengambil pendekatan belajar dengan menggunakan model pembelajaran STAD untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

2.2 Metode Pembelajaran tipe STAD

Dalam pembelajaran kooperatif STAD ada lima pokok menu utama yaitu, presentasi kelas yang dilakukan oleh guru, tim , kuis, skor dan rekognisi tim. Langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor, 2 penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomornya terhadap tugas yang berangkai, 3 jika perlu, guru bisa menyuruh kerjasama antar kelompok, siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini, siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau