Diskripsi Hasil Penelitian Siklus 2

Tabel 5 . Skor rata-rata kemampuan pemecahan masalah siklus I I No Aspek Skor rata-rata 1 Memahami masalah 63 2 Merumuskan masalah 58 3 Melaksanakan pemecahan masalah 48 4 Membuat kesimpulan 42 Rata-rata kemapuan pemecahan masalah 52,75 Tabel 6 . Persentase kemampuan pemecahan masalah siklus II Kategori Kurang Sedang Baik Banyak siswa 1 4 27 Persentase 3 13 84

3.2 Pembahasan

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan menerapkan problem based learning pada materi sistem persamaan linear dalam dua variabel dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika. Dari refleksi pengamatan siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran berbasis masalah pada materi sistem persamaan linear dua variabel sudah mengalami peningkatan. Hal ini didasarkan pada hasil pengamatan terhadap kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran mengalami peningkatan siklus pertama ke siklus kedua dan semua tahapan dalam pembelajaran berbasis masalah sudah dilaksanakan guru dengan baik. Hasil evaluasi tes kemampuan pemecahan masalah mengalami peningkatan dari siklus I dan siklus II. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa ditunjukkan dengan rata-rata skor tes siswa mengalami peningkatan dari 40,2 sedang pada siklus I menjadi 52,75 baik pada siklus II dan skor rata-rata tiap aspek kemampuan pemecahan masalah matematika terhadap skor maksimal tiap aspek kemampuan pemecahan masalah matematika ada kenaikan dari siklus I ke siklus II, yaitu: a kemampuan memahami masalah dari 55 baik pada siklus I menjadi 63 baik pada siklus II, b kemampuan merumuskan masalah dari 43 baik pada siklus I menjadi 57 baik pada siklus II, c kemampuan menyelesaikan masalah dari 35 sedang pada siklus I menjadi 48 baik pada siklus II, d kemampuan menyimpulkan masalah dari 27 sedang pada siklus I menjadi 42 sedang pada siklus II. Tabel 7 . Perbandingan Kemampuan Pemecahan masalah siklus I dan siklus II No Aspek Skor rata-rata Siklus I Siklus II Kenaikan 1 Memahami masalah 55 63 8 2 Merumuskan masalah 43 58 15 3 Melaksanakan pemecahan masalah 35 48 18 4 Membuat kesimpulan 27 42 15 Rata-rata kemapuan pemecahan masalah 40,2 52,75 12,55 Demikian pula untuk persentase banyak siswa yang memperoleh kategori baik 38 pada siklus 1 atau atau sebanyak 12 anak dari 32 anak menjadi 84 pada siklus II atau sebanyak 27 anak dari 32 anak Tabel 8 . Perbandingan persentase kemampuan pemecahan masalah siklus I dan II Kategori Siklus I Siklus II Banyak siswa Persentase Banyak siswa Persentase Kurang 2 6 1 3 Sedang 18 56 4 13 Baik 12 38 27 84 4 Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan Berdasar analisis dan hasil pembahasan, kesimpulan dalam penelitian ini adalah : 1. Penerapan model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Yogyakarta; 2. Hasil skor rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 20132014 pada siklus I sebesar 40,2 dan pada siklus II menjadi 52,75 atau naik sebesar 31,2; 3. Persentase siswa yang memperoleh skor rata-rata kategori baik pada siklus I adalah 38 dan siklus II sebesar 84 .

4. 2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti menyarankan sebagai berikut ; 1. Bagi rekan guru terutama guru matematika untuk mencoba menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning 2. Bagi peneliti untuk melakukan penelitian dengan menerapkan Problem Based Learning untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan matematika lainya yang harus dikuasai siswa yang belum sempat diteliti. Daftar Pustaka Abbas, Nurhayati. 2000. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Beroriantasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah Problem Based Instruction. Program Studi Pendidikan Matematika Pasca Sarjana.UNESA. Arikunto, Suharsimi.1997. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Baedhowi. 2007. Kebijakan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah lampiran 3 Standar Kompetensi dasar Tingkat SMA, MA, SMALB, SMK dan MAK. Jakarta: Ditjen Dikdasmen. Erman Suherman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Kontemporer. Bandung: JICA, UPI.