Hasil Hasil dan Pembahasan

1991 – 2012 dan keterkaitannya dengan fenomena IOD disajikan dalam Gambar 5. Hal serupa, namun untuk daerah Bandara Pattimura Ambon pada perioda 1976 – 2010 disajikan dalam Gambar 6. Terakhir, kejadian ekstrem curah hujan mm di BB Padi Sukamandi Subang 1991 – 2012 dan keterkaitannya dengan fenomena La Niňa disajikan dalam Gambar 7. Hal serupa, namun untuk daerah Bandara Pattimura Ambon pada perioda 1976 – 2010 disajikan dalam Gambar 8 berikut. Gambar 1 dan Gambar 2. Pola bulanan curah hujan mm di BB Padi Sukamandi Subang 1991 – 2012 Gambar 1, kiri. Hal serupa tetapi untuk Bandara Patimura Ambon 1976 – 2010 Gambar 2, kanan. Gambar 3 dan Gambar 4. Pola bulanan curah hujan mm, nilai ambang ekstrem kriteria persentil 90, 95 dan 99 serta nilai outliernya daerah BB Padi Sukamandi Subang 1991 – 2012 Gambar 3, kiri. Hal serupa tetapi untuk Bandara Patimura Ambon 1976 – 2010 Gambar 4, kanan. Gambar 5 dan Gambar 6. Kejadian ekstrem curah hujan mm di BB Padi Sukamandi Subang 1991 – 2012 dan keterkaitannya dengan fenomena IOD- dan IOD +, Gambar 5, kiri. Hal serupa tetapi untuk Bandara Patimura Ambon 1976 – 2010 Gambar 6, kanan. 267 272 192 130 77 48 33 27 36 93 155 184 50 100 150 200 250 300 350 jan feb mar apr mei jun jul ags sep okt nop des Cu r a h Huj a n m m Waktu Pola bulanan curah hujan mm di BB Padi Sukamandi Subang 6,33 LS; 107,82 BT 1998-2012 rata-rata-1991-2012= Poly. rata-rata-1991-2012= 139 144 134 195 366 551 453 352 183 106 66 137 154 150 135 205 390 568 496 387 191 119 78 150 y = -0.0627x 6 + 2.4678x 5 - 36.528x 4 + 250.88x 3 - 804.78x 2 + 1127.9x - 384.98 100 200 300 400 500 600 jan feb mar apr mei jun jul ags sep okt nop des cu rah h u jan m m waktu Pola bulanan hujan rata-rata total 1976-2010 mm Bandara Pattimura Ambon-dan rata-rata klimatologis 1981-2010 rata-rata-total-1976-2010 rata-rata-klimatologis-1981-2010 267 272 192 130 77 48 33 27 36 93 155 184 772 977 507 410 315 249 219 159 230 417 615 627 200 400 600 800 1000 1200 jan feb mar apr mei jun jul ags sep okt nop des c u r ah h u jan m m Pola rata-rata bulanan hujan in-situ, nilai ambang ekstrem kriteria persentil 90; 95 dan 99; dan nilai outliernya di BB Padi Sukamandi Subang 6,33 LS; 107,82 BT 1991-2012 rata-rata-1991-2012 outlier Persentil 90-P90 Persentil 95-P95 Persentil 99-P99 140 140 133 192 366 561 462 368 184 106 69 141 611 1073 596 705 1127 2807 1997 2400 1001 514 363 678 500 1000 1500 2000 2500 3000 jan feb mar apr mei jun jul ags sep okt nop des Curah H u jan m m Pola bulanan curah hujan rata-rata total 1976-2010 mm, kondisi ekstrem berdasar kriteria persentil 90, 95 dan 99 serta nilai outliernya di daerah Bandara Pattimura Ambon rata-rata-1976-2010 outlier Persentil 90-P90 Persentil 95-P95 Persentil 99-P99 -1.44 0.62 -0.63 0.91 1.21 -1.89 -1.24 -2.04 -0.62 -1.56 435 452 579 537 530 290 368 220 234 223 188 164 130 154 133 125 178 189 183 333 293 279 356 364 -2.50 -2.00 -1.50 -1.00 -0.50 0.00

0.50 1.00

1.50 100 200 300 400 500 600 700 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Cu r a h Huj a n Ek s tre m m m d a n I O D Kejadian ekstrem curah hujan mm di BB Padi Sukamandi Subang 6,33 LS; 107,82 BT dan keterkaitannya dengan fenomena IOD selama 1998-2012 IOD ekstrem-hujan -1.35 -0.50

0.58 -0.56

-1.04 0.56 -1.54 1.30 -0.81 -0.95 -0.58 1.26 -0.84 -1.82 0.66 -2.42 0.63 -1.12 -1.10 -2.29 -1.80 1.22 -1.80 -3.00 -2.50 -2.00 -1.50 -1.00 -0.50 0.00

0.50 1.00

1.50 500 1000 1500 2000 2500 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 E k str e m Curah H Uj an m m d an In d e k s IOD Kejadian ekstrem curah hujan mm di Bandara Pattimura Ambon 3,70 LS; 128,08 BT dan keterkaitannya dengan fenomena IOD selama 1976-2010 IOD ekstrem-hujan-Ambon Gambar 7 dan Gambar 8. Kejadian ekstrem curah hujan mm di BB Padi Sukamandi Subang 1991 – 2012 dan keterkaitannya dengan fenomena El-Niňo dan La Niňa Gambar 7, kiri. Hal serupa tetapi untuk Bandara Patimura Ambon 1976 – 2010 Gambar 8, kanan.

3.2 Pembahasan

Dari Gambar 1 dan 2 dalam penelitian ini, puncak maksimum intensitas curah hujan bulanan untuk daerah BB Padi Sukamandi Subang terjadi pada bulan Februari dengan nilai akumulasi curah hujan sebesar 272 mm sedang intensitas curah hujan bulanan minimum terjadi pada bulan Agustus dengan nilai akumulasi curah hujan sebesar 27 mm, Gambar 1. Dengan demikian, maka daerah BB Padi Sukamandi ini dikatakan memiliki tipe utama curah hujan monsunal. Sebagaimana diketahui, pola curah hujan monsunal adalah salah satu pola curah hujan yang terdapat di Indonesia yang memiliki puncak intensitas curah hujan bulanan satu kali dalam satu tahun uni moda yang terjadi pada bulan-bulan Desember, Januari atau Februari. Pada pola monsunal ini intensitas curah hujan bulanan minimum juga terjadi satu kali dalam satu tahun yang terjadi pada bulan-bulan Juni, Juli atau Agustus. Hal serupa, namun “seolah-olah seperti kontradiksi” puncak maksimum intensitas curah hujan bulanan untuk daerah Bandara Pattimura Ambon Maluku terjadi pada bulan Juni dengan nilai akumulasi curah hujan sebesar 568 mm sedang intensitas curah hujan bulanan minimum terjadi pada bulan Nopember dengan nilai akumulasi curah hujan sebesar 78 mm, Gambar 2. Dengan demikian, maka daerah Bandara Pattimura Ambon Maluku ini dikatakan memiliki tipe utama curah hujan lokal. Hasil penelitian ini secara garis besar sesuai dengan hasil penelitian Aldrian dan Susanto, 2003. Dalam Aldrian dan Susanto 2003 secara spasial ditunjukkan bahwa Benua Maritim Indonesia BMI ini memiliki tiga pola utama curah hujan, yaitu monsunal daerah A, equatorial daerah B dan lokal daerah C serta spektra periodisitas di seluruh wilayah BMI ini yang menunjukkan adanya keberagaman perioda curah hujan, mulai dari 0,25 tahun, 0,5 tahun, 1,0 tahun, 2,0 tahun, 4,0 tahun, 7,0 tahun, dan 10,0 tahun. Hal ini juga mengindikasikan bahwa berbagai fenomena alam misalnya Madden Julian Oscillation MJO, Monsun, Tropospheric Biennial Oscillation TBO dan El-Nino Southern Oscillation ENSO saling bernteraksi saling memperkuat di suatu saat, dan saling memperlemah di lain saat di wilayah BMI ini. Dari Gambar 3 dan Gambar 4 di atas yang menunjukkan pola bulanan curah hujan mm, nilai ambang ekstrem kriteria persentil 90, 95 dan 99 serta nilai outliernya daerah BB Padi -1.78 -1.64 1.27 -0.80 0.57 -1.52 -1.33 -0.67 -1.53 -1.72 -0.73 -1.57 435 452 579 537 530 290 368 220 234 223 188 164 130 154 133 125 178 189 183 333 293 279 356 364 -2.00 -1.50 -1.00 -0.50 0.00

0.50 1.00

1.50 100 200 300 400 500 600 700 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Cu r ah H u jan m m d an In d e ks ONI Kejadian ekstrem curah hujan mm di BB Padi Sukamandi Subang 6,33 LS; 107,82 BT dan keterkaitannya dengan fenomena El Nino dan La Nina selama 1998-2012 Nino 3.4 ekstrem-hujan -1.09 1.25 -1.58; jan 08 -1.25 -0.68

1.28 0.85

-0.68 -0.71 0.72 -0.61 jun 84 -1.45 -1.33; ags 88 -0.98 -0.68 -0.87 -0.77 -0.67 -1.63; okt 10 -0.96 -1.25 1.03 -0.88 -1.4 2039 mm; jun 84 1474 mm; ags 88 -2 -1.5 -1 -0.5

0.5 1

1.5 500 1000 1500 2000 2500 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 E k str e m Curah H u jan m m d an In d e k s ONI Kejadian ekstrem curah hujan mm di Bandara Pattimura Ambon 3,70 LS; 128,08 BT dan keterkaitannya dengan fenomena El Nino dan La Nina selama 1976-2010 Nino 3.4 ekstrem-hujan-Ambon Sukamandi Subang 1991 – 2012 Gambar 3 dan daerah Bandara Pattimura Ambon Gambar 4 terlihat bahwa secara garis besar pola utama curah hujan di daerah BB Padi Sukamandi Subang adalah pola curah hujan monsunal dan pola utama curah hujan di daerah Bandara Pattimura Ambon adalah pola curah hujan lokal. Selanjutnya, pola nilai ambang ekstrem hujan berdasar kriteria persentil 90 P90, persentil 95 P95, persentil 99 P99 maupun nilai outlier curah hujan di kedua daerah yang ditinjau di atas terlihat memiliki pola yang serupa dengan pola rata-rata bulanannya dalam rentang klimatologis 1981 – 2010 untuk daerah Bandara Pattimura Ambon maupun dalam rentang yang lebih pendek 1991 – 2012 untuk daerah BB Padi Sukamandi Subang. Nilai ambang batas ekstrem berdasar kriteria persentil 90 P90 adalah paling kecil 72,0 mm untuk wilayah BB Padi Sukamandi, terjadi pada bulan Juli; dan 160,0 mm untuk wilayah Bandara Pattimura, terjadi pada bulan Nopember. Selanjutnya, nilai ambang batas ekstrem paling besar adalah yang berdasar kriteria persentil 99 P99, yaitu pada nilai 486,0 mm BB Padi Sukamandi Subang pada bulan Januari dan 1519,0 mm Bandara Pattimura Ambon pada bulan Agustus. Ambang batas kondisi ekstrem hujan berdasar kriteria persentil 90 P90 ini sudah dapat menggambarkan kondisi ekstrem hujan di daerah yang ditinjau dalam penelitian. Ambang batas kondisi ekstrem hujan berdasar kriteria persentil 90 P90 ini sudah memiliki nilai perbandingan yang besar 266,7 untuk wilayah BB Padi Sukamandi Subang; dan 231,9 untuk wilayah Bandara Pattimura Ambon terhadap nilai rata-rata hujan selama 30 tahun pengamatan, sehingga sudah dapat menggambarkan kondisi hujan jauh di atas normal lebih tepatnya sebagai kondisi ekstrem hujan di daerah yang ditinjau dalam penelitian ini. Sebagai keterangan tambahan, sebagaimana diketahui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG saat ini menggunakan acuan bahwa curah hujan di suatu wilayah di suatu saat yang memiliki nilai perbandingan 85 terhadap rata-rata 30 tahunnya dikategorikan sebagai keadaan di bawah normal, hal serupa tetapi yang memiliki nilai perbandingan antara 85 sampai 115 terhadap rata-rata 30 tahunnya dikategorikan sebagai keadaan normal, dan yang memiliki nilai perbandingan 115 terhadap rata-rata 30 tahunnya dikategorikan sebagai keadaan di atas normal. Dari Gambar 5 sampai Gambar 8 di atas secara umum dapat diungkapkan bahwa jumlah waktu kejadian ekstrem hujan yang sama bersesuaian dengan waktu kejadian fenomena global IOD - maupun La- Niňa di kedua daerah yang ditinjau dalam penelitian ini memiliki nilai yang signifikan berbeda. Dalam rentang pengamatan Januari 1991 – Desember 2012 264 bulan di daerah BB Padi Sukamandi Subang ini terjadi 24 kali kejadian ekstrem hujan berdasar kriteria lebih besar atau sama dengan persentil 90 ≥ P90. Di satu sisi, lima kejadian dari total 24 ekstrem hujan di daerah BB Padi Sukamandi Subang ini bersesuaian dengan waktu kejadian fenomena global IOD - atau dalam persentase sebesar 20,83 Gambar 5. Di sisi lain, sepuluh kejadian dari total 24 ekstrem hujan di daerah ini bersesuaian dengan waktu kejadian fenomena global La- Niňa atau dalam persentase sebesar 41,67 Gambar 7. Sedang untuk daerah Bandara Pattimura Ambon, rentang pengamatan Januari 1976 – Desember 2010 420 bulan terjadi 49 kali kejadian ekstrem hujan juga berdasar kriteria lebih besar atau sama d engan persentil 90 ≥ P90. Di satu sisi, 14 kejadian dari total 49 ekstrem hujan di daerah Bandara Pattimura Ambon ini bersesuaian dengan waktu kejadian fenomena global IOD - atau dalam persentase sebesar 28,57 Gambar 6.