Pendekatan Scientific Kajian Pustaka

menerapkan, dan mengembangkan pola pikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi atau materi pembelajaran; 6 Berbasis pada konsep, teori dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan; 7 Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana, jelas dan menarik sistem penyajiannya. Dalam lampiran IV Permendikbud RI nomor 81A tahun 2013 disebutkan bahwa langkah- langkah proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu: 1 mengamati, 2 menanya, 3 mengumpulkan informasi, 4 mengasosiasi, 5 mengkomunikasikan. Dengan pendekatan scientific, siswa diberi permasalahan autentik dan menantang sehingga menimbulkan rasa ingin tahu dan mendorong siswa untuk secara bersama-sama mencari pemecahannya. Barisan dan deret merupakan materi yang bisa disajikan dalam permasalahan autentik dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Metode

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Perhotelan SMK Negeri 3 Klaten pada semester gasal tahun ajaran 20132014 yang terdiri dari 36 siswa. Sedangkan obyek penelitian adalah keaktifan siswa dan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pendekatan scientific dalam pembelajaran matematika. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1 Instrumen pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, skenario pembelajaran, media pembelajaran, dan soal-soal, 2 lembar observasi aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran metematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pendekatan scientific.. Selama kegiatan tindakan dilaksananan sekaligus observasi. Guru sebagai peneliti sekaligus melakukan observasi untuk mengamati perubahan perilaku siswa. Hasil-hasil observasi kemudian direfleksikan untuk merencanakan tindakan tahap berikutnya. Langkah-langkah Penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1 perencanaan, 2 Implementasi Tindakan, 3 Observasimonitoring tindakan, 4 Refleksi. Data aktivitas belajar siswa didapatkan dengan lembar observasi keaktifan siswa, data tentang keterlaksanaan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pendekatan scientific diperoleh dari lembar observasi proses kegiatan pembelajaran, sedangkan data prestasi belajar siswa didapatkan dari hasil tes prestasi belajar matematika. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif untuk tiap siklus. Untuk menentukan seberapa keaktifan siswa dalam pembelajaran, dapat dilihat dari hasil observasi tentang kegiatan siswa dalam mendengarkan, berdiskusi, memproduksi sesuatu, menyusun laporan, memecahkan masalah. Untuk mengukur keaktifan siswa tersebut digunakan lembar observasi Skala Likert dengan lima pilihan 1 sangat kurang, 2 kurang, 3 cukup baik, 4 baik, 5 sangat baik, dengan skor 1 sampai dengan 5. Jumlah skor yang diperoleh dari observasi guru dan siswa dicari rerata kemudian ditentukan kategori sesuai dengan tabel berikut. Tabel 1 . Kategori Peningkatan Aktifitas Siswa NO Skor Rerata Kelas Kategori 1 4,00 – 5,00 Sangat Baik 2 3,00 – 3,99 Baik 3 2,00 – 2,99 Kurang Baik 4 1,00 – 1,99 Sangat kurang baik Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini adalah: 1 dapat dilaksanakan pembelajaran matematika dengan model pembelajatan kooperatif tipe NHT dengan pendekatan scientific di kelas XI Perhotelan SMKN 3 Klaten secara optimal sehingga semua komponen utama model pembelajatan kooperatiftipe NHT dengan pendekatan scientific ini dapat dilaksanakan sampai mencapai skor rerata aktifitas guru dan siswa sebelum dikenai tindakan dan sesudah dikenai tindakan mengalami peningkatan; 2 adanya peningkatan keaktifan siswa dalam menyampaikan pendapatnya saat diskusi kelompok dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pendekatan scientific sehingga mencapai skor rerata lebih besar atau sama dengan 3,00 atau kategori minimal tinggi. Sebagai tolok ukurnya adalah perbandingan skor rerata keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika sebelum dikenai tindakan dan sesudah dikenai tindakan mengalami peningkatan. Pada akhirnya peningkatan keaktifan siswa akan berpengaruh pada peningkatan pencapaian standar kompetensi yaitu peningkatan prestasi belajar siswa.

4. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan pada semester gasal tahun ajaran 20132014, yaitu pada bulan September sampai dengan Oktober. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI Perhotelan 1 SMK Negeri 3 Klaten di mana tempat penulis mengajar yang berjumlah 36 siswa. Untuk mengatasi kekurang aktifan siswa dalam pembelajaran matematika, peneliti mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together NHT dengan pendekatan scientific. Pada tanggal 1 Oktober 2013 penulis memulai melaksanakan pengamatan terhadap proses pembelajaran di kelas XI Perhotelan 1. Dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pendekatan scientific ini, diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika. Pada siklus I tahap Perencanaan, penulis mengamati dan mengidentifikasi proses pembelajaran yang terjadi di kelas XI Perhotelan 1 SMK Negeri 3 Klaten, kenyataan yang menunjukkan bahwa keaktifan masih kurang. Kenyataan inilah yang mendorong peneliti untuk mencari solusi dalam upaya meningkatkan keaktifan siswa. Di sini penulis memutuskan untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pendekatan scientific sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa. Penulis mulai mempersiapkan kegiatan maupun perangkat pembelajaran, diantaranya RPP, silabus, materi, strategi, lembar observasi siswa, lembar observasi guru dan soal. Materi pokok yang digunakan dalam penelitian ini adalah barisan dan deret aritmatika.