Mengonstruksi Open-Ended Problems Kajian Teori

2.4 Tipe Soal Open-Ended

Menurut Becker dan Shimada 2007:1, soal atau masalah yang diformulasikan memiliki banyak jawaban benar disebut masalah tak lengkap incomplete atau masalah terbuka open- ended. Pada masalah open-ended, siswa dibiarkan untuk mengalami masalah dengan angka- angka yang tidak beraturan, angka-angka yang banyak, informasi yang tidak lengkap atau mempunyai solusi-solusi ganda, masing-masing dengan konsekuensi-konsekuensi yang berbeda. Jadi jenis soal yang digunakan dalam pembelajaran melalui pendekatan open-ended ini adalah masalah yang bukan rutin dan bersifat terbuka. Sedangkan dasar keterbukaanya openness, menurut Zubaidah 2010:167, dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tipe, yakni : process is open, end product are open, dan ways to develop are open. Prosesnya terbuka maksudnya adalah tipe soal yang diberikan mempunyai banyak cara penyelesaian yang benar. Hasil akhir yang terbuka, maksudnya tipe soal yang diberikan mempunyai jawaban benar yang banyak multiple, sedangkan cara pengembang lanjutannya terbuka, yaitu ketika siswa telah selesai menyelesaikan masalahnya, mereka dapat mengembangkan masalah baru dengan mengubah kondisi dari masalah yang pertama asli. Dengan demikian pendekatan ini menyelesaikan masalah dan juga memunculkan masalah baru from problem to problem.

2.5 Penilaian untuk Open-Ended Problems

Menurut Becker dan Shimada 2007:35, kegiatan siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan open-ended dan dalam menyelesaikan open-ended problems ini dapat dievaluasi dengan menggunakan beberapa kriteria berikut. 1. Kemahiran fluency Kriteria ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa banyak solusi yang dapat dibuat oleh setiap siswa. Hal ini dapat menunjukkan kemampuan siswa dalam menggunakan beberapa metode penyelesaian. 2. Fleksibilitas flexibility Kriteria ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa banyak ide matematika ditemukan oleh siswa. 3. Keaslian originality Kriteria ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat keaslian gagasan siswa dalam memberikan jawaban yang benar. Untuk menilai hasil kerja Open-ended problem salah satu caranya adalah dengan menentukan skor dari jawaban siswa melalui rubrik. Rubrik ini merupakan skala penilaian yang digunakan untuk menilai jawaban siswa dalam soal-soal open-ended. Banyak jenis rubrik berbeda yang digunakan oleh individu dan sekolah. Berikut rubrik penilaian yang dapat digunakan untuk menilai hasil kerja open-ended problems. Tabel 1. Rubrik Penskoran Skor Indikator 3 1 Semuanya benar atau mempunyai sedikit saja kesalahan jika ada. 2 Respon menunjukkan pemahaman yang lengkap tentang konsep matematika yang esensial. 3 Prosedur yang diberikan lengkap dan memberikan respon yang cocok dengan semua pertanyaan soal. 4 Respon mencakup penjelasan yang jelas dan efektif, mendetail bagaimana masalah itu diselesaikan sehingga pembacapenilai tidak lagi mengajukan pertanyaan. 2 1 Respon yang diberikan mungkin mempunyai sedikit kesalahan. 2 Respon hampir memiliki pemahaman yang lengkap tentang konsep matematika yang esensial. 3 Prosedur yang diberikan hampir lengkap dan memberikan respon yang cocok dengan sebagian besar maksud soal. 4 Penjelasan bagaimana masalah itu diselesaikan tidak begitu jelas menyebabkan pembacapenilai mendapatkan sedikit kebingungan. 1 1 Respon dan prosedur tidak lengkap danatau mengandung kesalahan yang cukup banyak. 2 Respon menunjukkan pemahaman yang terbatas tentang konsep matematika yang esensial. 3 Penjelasan tidak lengkap bagaimana masalah itu diselesaikan. 1 Jika ada prosedur, mengandung banyak kesalahan. 2 Respon menunjukkan pemahaman tak cukup tentang konsep yang esensial. 3 Tidak ada penjelasan tentang solusi atau pembacapenilai tak mampu memahami penjelasan siswa. Dimodifikasi dari Giordano, T., 2006

2.6 Pembelajaran dalam Kurikulum 2013

Pada tahun 2013 ini, kurikulum mengalami berbagai perubahan dalam perumusannya dari kurikulum sebelumnya. Berikut penyempurnaan pola pikir dari kurikulum sebelumnya menuju Kurikulum 2013. Tabel 2. Penyempurnaan Pola Pikir 1 Berpusat pada guru Menuju Berpusat pada siswa 2 Satu arah Interaktif 3 Isolasi Lingkungan jejaring 4 Pasif Aktik-Menyelidiki 5 MayaAbstrak Konteks dunia nyata 6 Pribadi Pembelajaran berbasis tim 7 Luas semua meteri diajarkan Perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan 8 Stimulasi rasa tunggal beberapa Stimulasi ke segala penjuru semua