Olimpiade Matematika Kajian Pustaka

garis tinggi, garis sumbu , perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas . c Kombinatorik , meliputi: p rinsip pencacahan , p igeonhole principle , p rinsip paritas . d Teori Bilangan , meliputi: s istem bilangan bulat , k eterbagian , F PB dan KPK, relatif prima, algo ritma Euklid , b ilangan prima , t eorema dasar aritmatika faktorisasi prima , p ersamaan dan sistem persamaan bilangan bulat , f ungsi tangga .

2.2 Metode Diskusi

Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan Killen, 1998. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama. Pada metode diskusi bahan atau materi pembelajaran tidak diorganisir sebelumnya serta tidak disajikan secara langsung kepada siswa, materi pembelajaran ditemukan dan diorganisir oleh siswa sendiri, karena tujuan utama metode ini bukan hanya sekadar hasil belajar, tetapi yang lebih penting adalah proses belajar. Terdapat bermacam-macam jenis diskusi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, antara lain: a diskusi kelas diskusi kelompok, b diskusi kelompok kecil, c simposium, dan d diskusi panel. Diskusi kelompok kecil dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok-kelompok. Jumlah anggota kelompok antara 3-5 orang. Ada beberapa kelebihan metode diskusi, manakala diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu : 1 dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif, khususnya dalam memberikan gagasan dan ide-ide, 2 dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan, 3 dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal dan dapat menghargai pendapat orang lain. Depdiknas, 2008:18-22. Berdasarkan uraian di atas, karena metode diskusi mempunyai banyak kelebihan, maka dalam pembinaan olimpiade matematika dipilih menggunakan metode diskusi kelompok kecil. Selain itu, dengan menggunakan metode diskusi kelompok kecil maka peserta didik tidak berpikir sendirian dan dapat bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan olimpiade matematika. Wiworo 2004 juga menyatakan bahwa usahakan dalam pembinaan terjadi diskusi antara siswa dan pembina mengenai materi yang sedang dibahas. Dengan terjadinya diskusi sangat dimungkinkan antara pembina dan peserta pembinaan akan saling memperkaya ilmu dan akan saling belajar. Oleh sebab itu, penulis berpendapat bahwa dengan menggunakan metode diskusi kelompok kecil maka akan terjadi peningkatan hasil belajar pada lomba matematika.

3. Pembahasan

3.1 Kiat Sukses Belajar Olimpiade Matematika

Karena soal-soal OSN bidang Matematika SMA mengukur tiga aspek: pemecahan masalah problem solving, penalaran reasoning, dan komunikasi tertulis, maka diperlukan strategi tertentu untuk menyelesaikannya. Menurut Polya dalam Setya Budhi, 2004:2 ada 4 langkah yang perlu dilakukan dalam menyelesaikan soal, yaitu: 1 memahami soal yang ada, 2 menyusun suatu strategi, 3 melakukan strategi yang telah dipilih, dan 4 melihat kembali pekerjaan yang telah dilakukan. Selanjutnya, kalau perlu menyusun strategi baru yang lebih baik atau menuliskan jawaban dengan lebih baik. Oleh karena itu, agar peserta didik sukses dalam belajar olimpade matematika, maka diperlukan kiat-kiat khusus dalam belajar olimpiade matematika. a Memahami konsep Memahami konsep artinya mengerti makna setiap kata dalam soal. Bahkan seringkali ditemui sebuah soal dalam pokok bahasan tertentu menuntut pemahaman konsep pada pokok bahasan lainnya. b Memiliki ketekunan, motivasi yang kuat, dan hati gembira Peserta didik harus memiliki ketekunan, motivasi yang kuat, dan hati yang gembira dalam mengerjakan soal olimpiade matematika. Walaupun menghadapi soal yang sulit, cara yang baik adalah lakukan apa saja yang bisa kita kerjakan dngan hati gembira dan jangan cepat menyerah. c Memiliki keberanian untuk mencoba Keberanian untuk mencoba dengan tanpa takut berbuat kesalahan merupakan langkah awal keberhasilan menyelesaikan soal olimpiade. Kesalahan dapat diminimalisasi dengan memahami setiap langkah yang dilakukan. Pada umumnya siswa tidak dapat menyelesaikan suatu soal disebabkan kesulitan dalam memulai mengerjakan soal yang dihadapinya. Kesulitan ini dapat di atasi dengan mengamati dengan seksama apa yang diberikan dan atau apa yang ditanyakan dalam soal. d Berpikir secara kreatif Dasar dari berpikir kreatif adalah menghubung-hubungkan antara yang diketahui dengan yang ditanyakan. Kusnandi, 2012, Sembiring 2002:43-48 e Aktif bertanya ke guru matematikaguru pembina dan mau mencari materi olimpiade dari berbagai sumber belajar Peserta didik harus aktif bertanya ke guru matematika atau guru pembina dan harus mau mencari materi olimpiade dari berbagai sumber belajar buku-buku olimpiade matematika,